BEST ADVENTURE TRIP

New Post

Rss

Marken: Indah dan Tenteramnya Desa Khas Belanda

Marken: Indah dan Tenteramnya Desa Khas Belanda

 lengkap dengan rumah kayu cantik khas Belanda Marken: Indah dan Tenteramnya Desa Khas Belanda
Rumah-rumah  di tepi susukan di Marken
Kalau masih ingin melihat tempat-tempat bernuansa pedesaan yang indah, tenang, dan damai, lengkap dengan rumah kayu cantik khas Belanda, ada baiknya Anda melanjutkan perjalaan ke Marken. Marken ialah
sebuah desa di semenanjung danau Ijsselmeer, di wilayah Waterland dan Zaan, provinsi North Holland, Belanda. Desa kecil ini terkenal dengan rumah-rumah kayunya yang khas (kebanyakan berwarna hitam dan hijau) serta halaman rumput yang bersih dan terpotong rapi yang berada di tepi susukan air yang tenang. 

Marken terletak di daratan yang terpisah dengan daratan utama sehingga menyerupai pulau dan memiliki area pelabuhan menyerupai halnya Volendam. Selain melihat area perumahannya yang menyerupai dalam gambar dan terlihat unreal (saking bagusnya), kita juga mampu bersepeda keliling Marken untuk melihat lapangan terbuka dan areal pertanian dan melihat lebih banyak lagi area pemukiman. Anda mungkin juga mampu melihat kawanan domba yang sedang merumput :). Selain itu Marken masih memiliki daya tarik lain untuk para wisatawan menyerupai salah satu mercusuar paling terkenal di Belanda yaitu Paard van marken yang terletak di ujung semenanjung, museum, dan juga toko suvenir. Tergoda untuk datang ke sini?

Tepi pelabuhan Marken
Rumah-rumah yang menjadi pemandangan khas Marken

Transportasi: Bagaimana ke Marken?
- Bus. Naik jalur 311 dari Amsterdam. Atau naik jalur 610 dari Volendam
- Kapal ferry: naik dari Volendam. Pada animo panas atau animo puncak liburan, ada kapal ferry yang menghubungkan Marken dan Volendam, dan berangkat setiap 30-45 menit sekali.

Pusat isu turis:
VVV tourist information point, Havenbuurt 19c, +31 299-820046. Kita mampu menerima leaflet dan peta Marken di sini.

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com


Artikel terkait:
Zaanse Schans, Desa Kincir Angin Indah di Belanda

Zaanse Schans, Desa Kincir Angin Indah di Belanda

 yaitu sebuah tempat yang berada di tepi sungai Zaan di Zaandam Zaanse Schans, Desa Kincir Angin Indah di Belanda
Kincir angin di Zaanse Schans
Zaanse Schans yaitu sebuah tempat yang berada di tepi sungai Zaan di Zaandam, erat desa Zaandijk, provinsi North Holland, Belanda. Tempat ini menjadi salah satu tempat wisata terkenal di Belanda dan dikunjungi oleh kurang lebih 900 ribu orang per tahun. Zaanse Schans merupakan salah satu dari dua tempat di Belanda yang masih memiliki cukup banyak kincir angin yang terkonsentrasi dalam satu kawasan. Tempat lainnya yaitu Kinderdijk

Berkunjung ke Zaanse Schans, Anda akan disuguhi pemandangan cantik khas pedesaan Belanda yang memiliki banyak kincir angin dan rumah-rumah kayu tradisional, yang dipercantik dengan parit-parit dan rerumputan yang terlihat bersih dan rapi disepanjang jalan-jalannya yang sempit. Beberapa pohon dan tiang lampu klasik juga terlihat menghiasi jalanan sepanjang rumah-rumah pemukiman di sekitarnya. Pemandangan khas pedesaan lain yaitu areal pertanian yang cukup luas yang mampu kita jumpai di erat bangunan kincir angin. Anda mungkin juga mampu melihat beberapa kambing yang sedang merumput di area sekitar (Kalau nggak kebetulan lihat, cari di halaman belakang Cheese Farm De Catharina Hoeve :D *niat*). 

 yaitu sebuah tempat yang berada di tepi sungai Zaan di Zaandam Zaanse Schans, Desa Kincir Angin Indah di Belanda
Rumah-rumah di Zaandijk - Zaanse Schans
Total terdapat 8 kincir angin kuno khas Belanda di Zaanse Schans yang sampai kini masih berfungsi dan beroperasi, dan digunakan untuk keperluan industri yang berbeda. Sebagian besar kincir angin ini terbuka untuk pengunjung dan dengan membayar biaya masuk, kita mampu memasuki dan melihat-lihat episode dalam kincir-kincir bersejarah ini. Sedangkan rumah-rumahnya, kebanyakan yaitu rumah tempat tinggal yang masih berpenghuni sehingga kita hanya mampu menikmati kecantikannya dari jauh (yaelah..). Bukan, dari luar maksudnya. Selain pemandangan di Zaanse Schans yang indah, tempat ini juga punya daya tarik lain ibarat beberapa museum, toko suvenir, cafe, dan juga toko keju dan sepatu kayu khas Belanda (clog) dimana kita mampu melihat pribadi proses pembuatannya. Asyik kan?

 yaitu sebuah tempat yang berada di tepi sungai Zaan di Zaandam Zaanse Schans, Desa Kincir Angin Indah di Belanda
Zaanse Schans
Tiket masuk Zaase Schans: Masuk ke tempat ini gratis
Transportasi: Bagaimana cara ke Zaanse Schans?
- Naik kereta dari Amsterdam Central station (lama perjalanan 17 menit), turun di stasiun Koog-Zaandijk. Lalu Jalan kaki 10-15 menit melewati desa Zaandijk dengan mengikuti petunjuk arah ke Zaanse Schans (Entah berangkat atau pulangnya, aku sarankan Anda ambil jalur ini sebab mampu sekaligus melihat pemandangan cantik rumah-rumah pedesaan di Zaandijk).
- Naik bus Connexxion jalur 391 (warna merah) dari Amsterdam Central Station (lama perjalanan 40-45 menit). Pemberhentian terakhir bus ini sempurna berada di samping pintu masuk utama ke Zaanse Schans.

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com

Artikel terkait:

Edam, Kota Keju nan Indah Indah di Belanda

Edam, Kota Keju nan Indah Indah di Belanda

Edam yakni sebuah kota kecil yang terletak di kotamadya Edam Edam, Kota Keju nan Indah Indah di Belanda


Edam yakni sebuah kota kecil yang terletak di kotamadya Edam-Volendam, provinsi North Holland, Belanda, tidak jauh dari Volendam. Selain terkenal dengan kejunya, yaitu keju Edam yang popularitasnya sudah mendunia, kota ini juga populer di kalangan wisatawan sebagai salah satu daerah cantik di Belanda dengan pemandangan dan atmosfer tradisional yang khas. Agak menyerupai dengan Volendam, jalan-jalan di sini Anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan kota bernuansa zaman dulu yang terasa tenteram namun memikat hati.
Di sepanjang tepi kanalnya, Anda akan melihat bangunan-bangunan berdinding watu bata dengan gaya arsitektur tradisional yang berderet merapat, serta jalan-jalan sempit yang lengang, dan terkadang beberapa dingklik taman di tepi kanal. Di jalan-jalan masuknya, juga berdiri bangunan khas dan toko-toko yang terlihat klasik namun colourful dengan jalan-jalan kecil yang diaspal dengan balok-balok batu. Sementara di bab lain juga mampu ditemui bangunan-bangunan rumah mungil berdinding kayu yang berada di tepi kanal yang tenang. Sangat sayang kalau tidak diabadikan.

Selain itu, sentra kota bau tanah Edam juga memiliki sejumlah bangunan bau tanah menyerupai Grote Kerk (St. Nicholas Church), Town Hall, Edam Museum, Weigh House, dan juga salah satu yang menjadi daya tarik utama Edam, yaitu Cheese Market. Pasar ini bukanlah pasar sungguhan (pasar keju yang asli di sini sudah ditiadakan semenjak tahun 1922), melainkan pertunjukan yang memang diperuntukkan untuk para wisatawan, yang memeragakan acara cheese market zaman dulu. Banyaknya bulatan-bulatan keju yang terhampar di tanah serta para pengangkut keju berkostum tradisional yang mengangkut keju dengan alat angkut yang unik dan sambil berlarian yakni pemandangan yang mampu Anda saksikan di Cheese Market. Pertunjukan yang digelar di sentra kota ini juga dikelilingi oleh bangunan-bangunan klasik sehingga semakin menambah daya tariknya. Cheese Market di Edam diadakan pada bulan Juli dan Agustus, setiap hari Rabu, pkl 10:30-12:30. Jika anda ingin melihatnya, datang lebih awal alasannya yakni mampu jadi sangat sesak oleh penonton. Dan kalau Anda ingin membeli keju Edam, jangan khawatir, Anda mampu membelinya di toko-toko keju yang banyak tersebar di kota ini.


Transportasi: Bagaimana cara ke Edam?
- Dari Amsterdam: naik bus jalur 110, 112, 114,116,117, atau 118 ke Edam (perhatikan, beberapa jalur ini juga menuju Volendam jadi Anda akan mudah mengunjungi Edam dan Volendam sekaligus à Baca Volendam)

Pusat isu turis di Edam:
VVV tourist information office, Damplein (di City Hall), +31 299-315125

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com


Artikel terkait:
7 Tempat Indah Bak Lukisan di Belanda

Volendam, Kota Nelayan Indah di Belanda

Volendam, Kota Nelayan Indah di Belanda


Volendam ialah kota kecil yang terletak di kotamadya Edam Volendam, Kota Nelayan Indah di Belanda


Volendam ialah kota kecil yang terletak di kotamadya Edam-Volendam, di provinsi North Holland, Belanda, 20 km ke utara dari Amsterdam. Kota ini sangat populer di kalangan wisatawan, dan terkenal dengan nuansa desa nelayannya yang khas dan pakaian tradisionalnya yang masih dipakai oleh beberapa warga. Berkunjung ke old center kota Volendam, Anda akan pribadi terkesan dengan pemandangan
dan atmosfer menyenangkan dari ‘desa’ nelayan yang kecil namun ramai ini. Di pelabuhannya, Anda akan dihadapkan pemandangan laut dan banyak kapal serta kapal-kapal nelayan tradisional dengan tiang-tiangnya yang tinggi sedang ditambat. Sementara di tepinya dan sepanjang jalan-jalan masuknya, berdiri deretan toko, termasuk toko suvenir khas Volendam, restauran, dan bar, serta rumah-rumah kayu dan watu bata yang mungil dan khas, yang semuanya cantik-cantik dan colourful. Kalau Anda ke sini, luangkan waktu untuk berkeliling alasannya ialah semua bab dari tempat ini worth exploring.

Banyaknya toko dan pengunjung juga semakin membuat suasana kota ini semakin hidup. Dan selain daya tarik yang sudah saya sebutkan, Volendam masih punya banyak hal untuk ditawarkan kepada wisatawan, salah satunya ialah beberapa studio foto di mana kita mampu berfoto menggunakan pakaian tradisional khas Volendam. Last words, if I have opportunities to live anywhere in the world, Volendam is one of those places on my list! How about you? And FYI, seniman terkenal menyerupai Pablo Picasso dan Pierre-Auguste Renoir dulu juga suka menghabiskan waktu di kota mengagumkan ini. Hmm.. sepertinya kebanyakan tempat-tempat picturesque di dunia selalu ditemukan pertama kali oleh para artis dan seniman ya (baca saja Montmartre di Paris). Mungkin alasannya ialah memang pada dasarnya para senimanlah yang paling menyukai dan mengapresiasi keindahan, punya mata artistik and romantic at heart (aih, nggak jauh beda sama saya *glek*)

Lihat objek wisata dan transportasi ke Volendam.

Beberapa tempat spesifik yang mampu dikunjungi di Volendam:
1. Tempat berfoto dengan kostum tradisional Volendam:
- Foto de Boer (alamat: Haven 82),
- Foto Zwarthoed (alamat: Haven 12),
- Fotoshop Volendam (alamat: Haven 102).
2. Volendam Museum, di mana kita mampu melihat kostum tradisional, interior rumah kuno, seni rakyat, dan sejarah Volendam.
Alamat: Zeestraat 41.
Jam buka: Pkl 10.00-17.00 (Hanya antara 14 Maret-30 Oktober)
Harga tiket masuk: € 3
1.    Visafslag. Alamat: Haven 41. Merupakan bangunan kayu buatan tahun 1934 di mana para nelayan melelang ikan dalam jumlah besar pada kurun 20an.
2.    Gereja (kerk): Stolphoevekerk, alamat: Burg. Kolfschotenplein 1 dan t. Vincentiuskerk, alamat: Kerkepad 1.

Dari Volendam Anda mampu melanjutkan jalan-jalan ke Marken atau Edam.

Transportasi: Bagaimana cara ke Volendam?
- Dari Amsterdam, naik bus jalur 110, 112, 118, atau 373 ke Volendam
- Kapal ferry. Pada animo panas atau animo puncak liburan, ada kapal ferry yang menghubungkan Volendam dan Marken setiap 30-45 menit sekali.

Pusat info turis:
VVV tourist information office Volendam, Zeestraat 37, +31 299 - 36 37 47. Di sini kita mampu memperoleh banyak info ihwal objek wisata, pilihan penginapan, dan aktivitas yang mampu dilakukan di Volendam.

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com


Artikel terkait:
7 Tempat Indah Bak Lukisan di Belanda

Chuseok, Hari Thanksgiving di Korea

Chuseok, Hari Thanksgiving di Korea

 dan merupakan satu dari dua hari libur utama di negeri K Chuseok, Hari Thanksgiving di Korea

Chuseok ialah hari Thanksgiving di Korea dan merupakan satu dari dua hari libur utama di negeri K-pop ini. Chuseok dirayakan setiap hari ke-5 bulan 8 pada kalender bulan Korea (Bukan kalender Masehi), dan dijadikan hari libur nasional selama 3 hari (saat Chuseok serta 1 hari sebelum dan sesudahnya). Tahun 2013 ini, Chuseok jatuh pada tanggal 19 September sementara tahun depan akan jatuh pada tanggal 8 September. Tradisi orang Korea pada hari besar Chuseok ialah mengunjungi kota kelahiran nenek moyang atau leluhur mereka untuk melaksanakan penghormatan. Ritual ini biasanya meliputi sembahyang pagi-pagi sekali untuk menghormati leluhur lalu mengunjungi makam mereka untuk membersihkannya dan menunjukkan makanan, minuman, serta hasil panen.

Sebagai tradisi hari libur Chuseok, orang Korea juga biasanya
berkumpul bersama keluarga dan mengadakan makan besar atau pesta makan-makan untuk mengembangkan makanan tradisional khas Korea menyerupai songpyeon, hangwa, dan arak beras. Songpyeon ialah jenis kue beras yang berisi aneka materi isian yang sehat menyerupai biji wijen, kacang kedelai hitam, kacang hijau, biji cemara, biji kenari, chesnut, kayu manis, jujube (kurma merah Korea), dan madu. Sementara hangwa ialah kudapan manis yang terbuat dari tepung beras, umbi-umbian, buah, dan madu yang didekorasi dan diwarnai dengan bahan-bahan alami. Kue ini juga tidak hanya dimakan pada perayaan Chuseok saja, melainkan juga pada pesta perkawinan dan ulang tahun. Makanan lain yang biasanya juga disajikan ialah aneka buah, japchae, dan bulgogi.

Selain makan besar, diadakan juga banyak sekali program perayaan dan pertunjukan yang semarak menyerupai permainan dan tarian rakyat tradisional. Salah satu permainan yang paling terkenal ialah Ssireum, di mana dua orang bergulat dengan cara memegang ikat pinggang satu sama lain (berwarna merah dan biru), dan salah satunya akan menjadi pemenang jikalau ia berhasil membuat badan bab atas lawannya menyentuh tanah. Pertandingan ini sangat populer sehingga cukup sering diadakan, tidak terbatas hanya pada hari-hari libur besar saja. Selain ssireum, pertunjukan lain yang sering diadakan ialah Ganggangsullae, yaitu tarian tradisional yang dilakukan oleh wanita-wanita berpakaian hanbok dengan bergandengan tangan membentuk lingkaran, dan berputar sambil bernyanyi. Tarian ini dilakukan di bawah bulan purnama pada malam Chuseok. 

Jika Anda melewatkan perayaan Chuseok di Korea tahun ini, Anda masih memiliki kesempatan tahun depan. Tahun 2014 nanti, Chuseok akan jatuh pada tanggal 8 September. Catet ya! Perayaan Chuseok merupakan salah satu dari banyak ekspo yang diadakan pada trend gugur. Kaprikornus kalo Anda berlibur ke Korea pada trend gugur, mungkin Anda juga mampu menyaksikan festival-festival lain yang tak kalah meriah sekaligus menikmati pemandangan tempat-tempat cantik di Korea yang makin menakjubkan dikala trend gugur.

Artikel Terkait:
Seollal, Tahun Baru Korea

Perayaan Tahun Baru Korea (Seollal)

Perayaan Tahun Baru Korea (Seollal)


Salah satu permainan tradisional pada hari Seollal Perayaan Tahun Baru Korea (Seollal)
Salah satu permainan tradisional pada hari Seollal
Seperti halnya tahun gres China dan tahun gres Islam, orang Korea juga merayakan tahun gres lain selain tahun gres 1 Januari, yaitu Seollal. Seollal yakni tahun gres Korea (Korean New Year) yang jatuh pada hari pertama kalender bulan Korea dan menjadi hari libur nasional selama 3 hari. Pada tahun 2013 ini Seollal jatuh pada tanggal 10 Februari, dan untuk tahun 2014, seollal jatuh pada tanggal 31 Januari.

Kebiasaan orang Korea pada tahun gres ini yakni pulang atau mengunjungi rumah orang renta mereka bila merantau atau sudah tidak tinggal serumah, dan juga melaksanakan penghormatan kepada leluhur. Banyak dari mereka juga berdandan dengan mengenakan pakaian tradisional Korea (hanbok). Makanan yang biasa dihidangkan pada hari libur Seollal yakni tteokguk (sup kudapan manis beras) dan soju (arak beras). Orang Korea menganggap tahun gres ini ibarat halnya hari ulang tahun sehingga menganggap umur mereka telah bertambah 1 tahun setelah final makan tteokguk pada perayaan tahun gres ini.

Seperti tahun gres China, pada tahun gres Seollal juga ada tradisi memberi angpao oleh orang renta kepada anak-anak. Anak-anak biasanya mengucapkan selamat tahun gres kepada para orang renta (orang tua, paman, bibi, kakek-nenek mereka) sambil membungkuk, setelah itu para orang renta membalasnya dengan memberi uang yang dimasukkan ke dalam kantong kecil yang terbuat dari sutera. Kata-kata selamat tahun gres yang biasa diucapkan oleh bawah umur atau orang yang lebih muda yakni “saehae bok mani badeuseyo” yang artinya “have a blessed New Year” dan orang renta membalasnya dengan berkata “deokdam”. 

Sebagai hari libur dan perayaan paling penting di Korea, pastinya banyak program yang diadakan untuk merayakan tahun gres Seollal, baik festival-festival rakyat maupun hiburan modern. Perayaan dan festival-festival ini biasanya bertempat di pusat-pusat kebudayaan Korea, dan juga kawasan wisata yang bersahabat kaitanya dengan tradisi dan kebudayaan rakyat Korea ibarat istana kerajaan dan desa rakyat tradisional. Nah, Anda tertarik ingin mencicipi ibarat apa suasana tahun gres di Korea?

Artikel Terkait:
Chuseok, Hari Thanksgiving di Korea
9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Selain kuil-kuil dan istana kerajaan Korea zaman dulu, salah satu yang mencolok dan khas dari kebudayaan Korea yang sering muncul dalam drama-drama kolosalnya yakni kampung-kampung penduduk dengan rumah tradisional Korea nya yang khas. Jangan kira desa dan rumah hanok ini sebatas setting semata yang dibuat khusus untuk film, sebab desa dan rumah-rumah ini memang benar ada dan masih mampu kita lihat sampai sekarang.

Bagi yang ingin mengenal budaya Korea atau penyuka dramanya, Anda pasti ingin datang dan melihat pribadi desa-desa tradisional ini jikalau suatu dikala nanti berkesempatan mengunjungi Korea Selatan. Iya kaan?? *ala Syahrini* Karena itu di sini saya rangkumkan 9 desa tradisional khas Korea yang layak untuk dikunjungi. Ready? Let’s go!

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Bukchon Hanok Village yakni desa rumah tradisional Korea yang terletak di area Bukchon, di antara Istana Gyeokbokgung dan kuil Jongmyo Royal Shrine. Desa tradisional yang memiliki banyak gang sempit dan rumah tradisional Korea (hanok) ini sengaja dijaga kelestariannya untuk mempertahankan suasana perkotaan pada masa dinasti Joseon. Kawasan Buckhon, yang terdiri dari Wonseo-dong, Jae-dong, Gye-dong, Gahoe-dong, dan Insa-dong, dulunya memang merupakan daerah tempat tinggal para aristokrat dan pejabat kelas dari dinasti Joseon. Oleh sebab itu rumah-rumah tradisional di desa ini juga merupakan rumah ‘gedong’ yang bagus pada zaman dulu. 

Saat ini, Bukchon Hanok Village digunakan sebagai sentra kebudayaan tradisional Korea dan juga kulinernya, di mana pengunjung mampu memiliki sedikit gambaran mirip apa kebudayaan pada masa dinasti Joseon. Desa ini memiliki jalan yang sempit, berliku-liku dan menanjak, yang diapit oleh bangunan-bangunan tradisional yang memberi atmosfer khas. Oleh karenanya, menelusuri jalan-jalan ini saja mampu menjadi pengalaman yang unik dan menyenangkan. Bukchon Hanok Village juga sering digunakan sebagai lokasi syuting drama Korea, salah satunya yakni drama Personal Taste yang dibintangi oleh pemain drama keren Lee Min Hoo. Drama lain juga sepertinya banyak yang memakai rumah-rumah di desa ini, tapi saya lupa apa saja :p

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Jeonju Hanok Village yakni desa dengan rumah tradisional Korea (hanok) yang terletak di jantung kota Jeonju, provinsi Jeolla Utara (Jeollabuk-do), Korea Selatan, sekitar 3 jam perjalanan dari kota Seoul. Desa ini merupakan salah satu desa hanok yang paling terjaga kelestariannya. Meskipun desa tradisional, Jeonju Hanok Village memiliki transportasi dan jalan utama yang modern mirip halnya kota besar. Hal ini membuat desa ini memiliki pemandangan yang unik yang membuatnya mirip kota lama beratmosfer tradisional yang berada di tengah kota modern. Apalagi letaknya juga tidak jauh dipinggiran kota, melainkan di tengah kota dan erat dengan area sentra perbisnisan kota Jeonju. 

Jeonju Hanok Village memiliki lebih dari 700 rumah hanok yang kebanyakan dibangun pada masa Dinasti Joseon (1392-1910). Rumah-rumah ini memiliki kondisi yang sangat baik dan sebagian besar merupakan rumah penduduk. Di desa hanok ini Anda tak hanya mampu jalan-jalan melihat rumah hanok, tetapi juga mampu mencicipi pribadi tradisi dan kebudayaan tradisional Korea yang lengkap mirip mencicipi tinggal di rumah hanok dengan menginap di hanok stay, wisata masakan khas Korea di restauran dan kedai teh tradisional, belanja aneka suvenir, sekaligus berguru membuat aneka macam macam kerajinan tangan yang kemudian mampu Anda bawa pulang sebagai oleh-oleh. Baca  selengkapnya...

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Korean Folk Village atau Minsok Village yakni sebuah tempat wisata di kota Yongin, provinsi Gyeonggi, Korea Selatan yang berupa museum hidup yang menampilkan desa, kehidupan, dan kebudayaan tradisional rakyat Korea. Mirip mirip sebuah taman budaya. Tempat ini sangat populer baik di kalangan warga lokal Korea maupun wisatawan mancanegara, dan terletak erat dengan Everland taman hiburan terbesar di Korea

Korean Folk Village terbagi menjadi banyak adegan dan memiliki banyak replika rumah tradisional Korea dari kelas sosial yang berbeda (petani, tuan tanah, bangsawan), yang berasal dari aneka macam wilayah di Korea Selatan. Taman budaya ini juga memiliki pasar jalanan tradisional, restauran, pertunjukan tari tradisional, upacara pernikahan, keterampilan menunggang kuda, bazar teknik pembuatan barang-barang dari kayu dan logam secara tradisional, dan aneka kegiatan yang bersifat wisata dan rekreasi. 

Di adegan taman hiburannya, juga terdapat banyak wahana yang mampu dinaiki, permainan, taman patung, museum seni, museum rakyat Korea, dan juga museum rakyat dunia yang menyoroti gaya hidup tradisional dari seluruh dunia. Korean Folk Village juga sering digunakan sebagai lokasi syuting drama-drama Korea, salah satunya yakni drama Moon Embracing the Sun (2012) yang menggunakannya sebagai pasar lokal, tempat tinggal rakyat jelata, dan pemandangan malam hari.

Wah keren dan lengkap ya? Bagi yang tertarik dengan budaya Korea, tempat ini wajib dikunjungi sebab tidak hanya menunjukkan suasana tradisional dari desa dan rumah-rumahnya tetapi juga beragam kebudayaan dan gaya hidup tradisional ‘penduduk’ nya dalam satu tempat. All in one, berminat?

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Namsangol Hanok Village yakni desa tradisional Korea yang terletak di Pil-dong, Jung-gu, Seoul, Korea Selatan, tidak jauh dari N Seoul Tower. Desa yang dikenal sebagai “A Village of Traditional Houses in the Namsan Valley” ini bertempat di sebuah lokasi yang dulunya merupakan sebuah resort demam isu panas pada masa dinasti Joseon. Area resort ini terkenal dengan pemandangannya yang sangat cantik mirip di negeri dongeng dan dikenal sebagai salah satu tempat paling cantik di Seoul. 

Namsangol Hanok Village memiliki luas area 7.934 m2 dan terdiri dari rumah-rumah tradisional yang telah dipugar kembali untuk mempertahankan atmosfer area ini mirip aslinya pada zaman dulu. Sebanyak 5 rumah tradisional, termasuk beberapa ‘mansion’ paling luas di Seoul yang menjadi tempat tinggal para pejabat tinggi negara pada zaman dulu, berikut sejumlah rumah rakyat jelata khas Korea juga dipindah ke area desa ini. Sebuah taman tradisional khas Korea lengkap dengan sungai yang mengalir dan sebuah paviliun juga dibangun di sini untuk semakin menghidupkan kembali suasana klasik masa dinasti Joseon. 

Biaya masuk: Gratis
Hari Selasa tutup
Transportasi: Bagaimana cara ke Namsangol Hanok Village?
- Naik subway jalur 3 atau 4, turun di Chungmuro Station.

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Hahoe Folk Village yakni sebuah desa tradisional Korea dari zaman dinasti Joseon yang terletak di Andong, provinsi Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Keberhasilannya mempertahankan gaya arsitektur, tradisi rakyat, dan buku-buku berharga dari zaman Joseon, serta tradisi kuno dari desa berbasis klan, telah mengantarkan Hahoe Folk Village menjadi salah satu situs warisan dunia budaya yang ditetapkan oleh UNESCO, satu paket dengan Yangdong Folk Village.

Saat ini, Hahoe Folk Village terbagi menjadi dua dan masih ditempati oleh keturunan dari 2 cabang utama dari klan Pungsan Yu; yaitu Namchon (desa utara) yang ditempati oleh Gyeomampa dan Pukchon (desa selatan) yang ditempati Seoaepa. Dua bangunan yang paling terkenal di desa ini yakni Wonjijeongsa Pavilion dan Byeongsan Confucian School. Bangunan lain yakni Yangjindang Manor dan Pikchondaek House di desa utara serta Chunghyodang Manor dan Namchondaek House di desa Selatan.

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Yangdong Folk Village atau Yangdong Village of Gyeongju yakni sebuah desa tradisional dari Dinasti Joseon yang terletak di Gangdong-myeon, 16 km ke arah tenggara dari Gyeongju, Gyeongsangbuk-do, Korea Selatan. Desa ini terletak di selatan gunung Seolchang dan terbentuk mengikuti kondisi alam dengan topografi gunung dan lembah. Dengan terjaganya kelestarian tradisi, kekayaan aset budaya, tradisionalisme, dan keindahan alam tempatnya berada, Yangdong Folk Village bersama dengan Hahoe Folk Village ditetapkan sebagai salah satu situs warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2010.

Seperti halnya Hahoe Folk Village, Yangdong Folk Village juga masih ditempati oleh penduduk asli meskipun sebagian ada yang sudah tidak ditinggali. Desa ini masih mempertahankan etika istiadat rakyat dan juga bangunan tradisional bergaya arsitektur tradisional khas dinasti Joseon. Keseluruhan desa ini terdiri lebih dari 160 rumah tradisional beratap jerami dan juga genteng yang dibangun di seluruh area berhutan lebat. 54 rumah bersejarah yang berusia lebih dari 200 tahun juga telah dilestarikan. Bangunan yang penting di antaranya yakni Seobaekodang yang menjadi rumah utama keluarga Wolseong San dan Mucheomdang yang merupakan rumah utama keluarga Yeogang Yi. Bangunan lain yakni pavilun Ihayangjeon dan Simsujeong dan sekolah rakyat Ganghakdang. 

Di Yangdong Hanok Village, rumah-rumah klan Wolseung San dan Yeogang Yi serta keturunan mereka terletak di lokasi yang lebih tinggi di pegunungan dan lembahnya. Sementara rumah-rumah dari masyarakat kelas bawah, yang dicirikan dengan atap jerami, dibangun di tempat yang lebih rendah. Pengaturan desa yang mirip ini terang menunjukkan stratifikasi status sosial yang faktual yang merupakan karakteristik kehidupan rakyat Korea pada masa dinasti Joseon.

7. Folk Village di Pulau Jeju
Tiga kampung rakyat lainnya mampu kita jumpai di Pulau Jeju, Korea Selatan.

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Seongeup Folk Village yakni kampung tradisional asli penduduk Jeju yang masih mempertahankan gaya hidup khas rakyat Jeju dan masih ditinggali oleh penduduk pulau ini. Desa ini terletak sebelah barat daya Seongsan, Jeju adegan timur. Biaya masuk: Gratis

Bukchon hanok village desa rumah tradisional khas Korea 9 Desa Hanok Terkenal di Korea Selatan

Seperti Korean Folk Village di no (3), Jeju Folk Village Museum juga bukan merupakan sebuah desa asli melainkan sebuah museum hidup atau museum outdoor yang sengaja dibangun untuk memperlihatkan aset-aset kebudayaan Pulau Jeju. Museum ini dibangun di atas area seluas 150.000 m2 dan terdiri dari bangunan-bangunan dengan aneka gaya arsitektur, baik yang sengaja dibangun atau bangunan asli dari tempat lain yang dipindah ke museum ini. Dengan area cukup luas, luangkan waktu setidaknya 4 jam sehingga Anda mampu menikmati seluruh bagiannya tanpa merasa terburu-buru. Biaya masuk: 6 ribu won.

- Folklore and Natural History Museum
Museum ini bukan desa rakyat, tidak juga mirip desa rakyat, tetapi benar-benar sebuah museum. Meskipun demikian kita mampu mengetahui aneka kebudayaan rakyat Pulau Jeju khususnya, dari sini. Museum ini memamerkan sejarah alam, benda-benda peninggalan, dan juga hewan, dan tumbuhan yang ditemukan di pulau Jeju. Museum ini terbagi dalam 4 ruang bazar utama yaitu kisah rakyat, sejarah alam, sumberdaya khusus, dan ruang audio visual.

Demikian wisata desa hanok dan folk village terkenal di Korea Selatan. Banyak kan yang mampu dikunjungi? Tetapi jikalau masih belum cukup, Anda juga mampu berkunjung ke istana kerajaan Korea zaman dulu yang mana tidak hanya menunjukkan bangunan dan interiornya yang tradisional dan khas tetapi juga pertunjukan dan pemeragaan aneka macam tradisi dan kegiatan yang dilakukan di lingkungan istana kerajaan dinasti Joseon :)

All articles ©explorerguidebook.blogspot.com

Copyright © 2012 Best Adventure Trip All Right Reserved
Blog Serba Ada