BEST ADVENTURE TRIP

New Post

Rss

Showing posts with label Paris. Show all posts
Showing posts with label Paris. Show all posts
Bateaux Mouches: Kapal Pesiar Favorit dan Murah di Paris

Bateaux Mouches: Kapal Pesiar Favorit dan Murah di Paris

 merupakan operator kapal pesiar dan perahu tour paling terkenal dan terbesar di Paris Bateaux Mouches: Kapal Pesiar Favorit dan Murah di Paris

Bateaux-Mouches, yang berarti "fly boat", merupakan operator kapal pesiar dan perahu tour paling terkenal dan terbesar di Paris. Bateaux-Mouches juga menjadi perusahaan Paris pertama yang membuatkan perahu wisata dengan atap beling pada tahun 1949. Saking terkenalnya, banyak yang menyinonimkan segala perahu tour pesiar di Paris dengan Bateaux-Mouches.

Bateaux-Mouches melayani tur pesiar biasa, dinner cruise, dan privat cruise. Operator kapal pesiar ini memiliki 15 kapal: 9 kapal pesiar/tur biasa, dan 6 kapal restaurant untuk pesiar lengkap dengan dinner atau lunch. 4 dari kapal restaurant diperuntukkan sebagai kapal privat yang bisa disewa untuk resepsi 60 orang ke atas. Semua kapal memiliki 2 dek: 1 terbuka 1 tertutup, dan kita bisa memilih ingin duduk di mana. Dek  tertutup memiliki dinding dan atap beling transparan, serta dilengkapi pemanas ruangan dan AC. Sementara dek atas terbuka dengan daerah duduk eksklusif beratapkan langit :D

Bateaux-Mouches cocok untuk mencicipi pengalaman wisata kapal pesiar sungai Seine yang sesungguhnya, baik berpesiar dengan atau tanpa dinner atau lunch. Pilihan ini juga cocok bagi yang gres pertama kali ke Paris atau ingin melihat highlight kota Paris dengan sekali jalan. Selama tur juga ada penjelasan mengenai tempat-tempat yang dilewati. Kapal Bateaux-Mouches cukup besar dan memiliki banyak daerah duduk sehingga bisa menampung banyak penumpang. Dan alasannya yaitu memang kapal wisata, di Bateaux-Mouches kita bisa ‘sharing’ (tanpa perlu kata-kata) pengalaman dan perasaan ‘senasib-sepenanggungan’ keliling kota Paris (entah itu gembira, excited, atau terharu :D) dengan penumpang lain, yang kalau bukan turis ya pasti warga Perancis yang juga sedang pelesir.

Semua kapal Bateaux-Mouches juga selalu direnovasi dan didekorasi secara terjadwal sehingga tetap nyaman dan selalu update dengan selera dan teknologi termutakhir. Makanan di restaurannya juga terbuat dari bahan-bahan segar yang gres dimasak bila ada pesanan. Bateaux-Mouches juga menyediakan paket dinner plus pertunjukan kabaret ‘Crazy Horse’, dan juga sewa untuk pesta resepsi privat.

Alamat: Bateaux-Mouches, Port de la Conférence - Pont de l’Alma (right bank), Paris
Metro: Pont de l'Alma (line/jalur 9)
Tur saja:
Dewasa: 12,5 €
Anak-anak (-12 tahun): 5.5 €
Anak-anak (-4 tahun): gratis

Dinner/lunch:
Menu Lunch: 55 €
Menu Dinner: 99-140 € (plus cabaret show 215-255 €)
*Tidak perlu reservasi. Tapi ketika ekspresi dominan puncak (biasanya summer) direkomendasikan untuk reservasi. Untuk booking, klik Reservasi tiket online resmi Bateaux-Mouches.

Jam Operasi/Jadwal Kapal Pesiar Bateaux-Mouches:
Tur biasa: Sepanjang tahun, setiap hari, siang dan malam
April - September         : 10.15-19.00, 30-45 menit sekali. 19.00-22.30, 30 menit sekali
Oktober - Maret          : 11.00-21.00, 45 menit-1 jam sekali
Lunch: berangkat pkl 13.00 setiap Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional
Dinner: berangkat setiap malam pkl 20.30

Rute: Tempat wisata yang dilewati Bateaux-Mouches diantaranya adalah:
Grand Palais - Place de la Concorde - Louvre Museum - Hotel de Ville - Conciergerie - Ile de la Cite - Notre Dame Cathedral - Ile St Louis - Institute de France - Musee d’Orsay - National Asembly - Invalides - Menara Eiffel (Tour Eiffel).
Lama tur: Tur pesiar biasa: 1 jam 10 menit, dinner cruise: 2 jam 15 menit
Ini Dia Bus Air-nya Kota Paris

Ini Dia Bus Air-nya Kota Paris

 atau bus air ialah layanan shuttle boat yang menelusuri sungai Seine di Paris Ini Dia Bus Air-nya Kota Paris
Batobus di bawah jembatan Passerelle Lopold Sedar Senghor, Paris
Batobus atau bus air ialah layanan shuttle boat yang menelusuri sungai Seine di Paris. Berbeda dengan kapal pesiar atau perahu tur wisata yang tidak berhenti selama tur, batobus memungkinkan kita untuk naik-turun (hop on-hop off) di 8 halte pemberhentiannya. Tidak berhenti juga tidak apa, tergantung impian atau rencana perjalanan kita.

Tiketnya juga tidak hanya berlaku sekali jalan, melainkan selama periode tertentu sesuai harganya; paling singkat sehari dan paling lama setahun. Karena itu, batobus cocok sebagai alternatif alat transportasi bagi yang ingin menuju tempat-tempat wisata tertentu sekaligus berwisata dengan kapal pesiar menelusuri sungai Seine. explorerguidebook.blogspot.com. Dan akan optimal dan menguntungkan jikalau kita membutuhkan banyak perjalanan menggunakan batobus dalam masa berlaku tiket. Bagi keluarga yang membawa anak-anak, batobus juga menjadi alternatif yang menarik bagi bawah umur sebagai pengganti naik metro.

Batobus memiliki dinding samping dan jendela atap yang terbuat dari kaca. Makara jangan khawatir, meskipun tidak terbuka, tetapi kita masih dapat menikmati pemandangan sepanjang sungai Seine dengan jelas. explorerguidebook.blogspot.com. Jendela atasnya juga mampu dibuka jikalau ingin melihat lebih terperinci ke atas atau membiarkan cahaya atau angin segar masuk. Kalau masih kurang puas juga, mampu bangun di bab belakang Batobus yang terbuka.

 atau bus air ialah layanan shuttle boat yang menelusuri sungai Seine di Paris Ini Dia Bus Air-nya Kota Paris
Batobus (bawah) dan kapal Bateaux Mouches (atas)

Alamat: Compagnie des Batobus, Port de la Bourdonnais, 75007 Paris
Metro: Stasiun Bir Hakeim (line 6) atau Trocadéro (lines 6 and 9)
RER: Champ de Mars - Tour Eiffel (line C)
Dewasa: 15 € (1 hari), 18 € (2 hari)
Anak-anak (-16 tahun): 7 €  (1 hari), 9 € (2 hari)
Anak-anak (-3 tahun): gratis
*Tiket mampu dibeli di booth tiket batobus di 8 halte pemberhentiannya. Atau mampu booking di Reservasi Tiket Online Resmi Batobus.

Jam Operasi/Jadwal batobus: Sepanjang tahun, setiap hari, siang dan malam
1 Januari - 5 April                     : 10.00-19.00, 25 menit sekali
6 April - 2 September               : 10.00-21.30, 20 menit sekali
3 September - 31 Desember     : 10.00-19.00, 25 menit sekali
*Batobus terkadang tidak beroperasi ketika sungai Seine sedang banjir.
Penjelasan tur: tidak ada

1. Port de la Bourdonnais (dekat Eiffel Tower atau Tour Eiffel)
2. Quai de Malaquais (Saint-Germain-des-Prés akrab Institute de France)
3. Quai Saint-Bernard (dekat Jardin des Plantes) 
4. Quai du Louvre (dekat Museum Louvreexplorerguidebook.blogspot.com.
5. Quai de Solférino (dekat Musee d’Orsay)
6. Quai de Montebello (dekat Notre Dame Cathedral)
7. Quai de l'Hôtel de Ville (dekat Hotel de Ville)
8. Port des Champs Elysées (dekat Arch de Triomphe)
Beberapa daerah wisata lain di Paris juga akrab dengan tempat-tempat ini.
Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

juga dikenal sebagai jembatan gembok cinta di Paris Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

Selain menghubungkan 2 daerah wisata populer di Perancis, yaitu Tuileries Gardens dan Musée d'Orsay, Passerelle Léopold-Sédar-Senghor juga dikenal sebagai jembatan gembok cinta di Paris.


Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, atau dulu dikenal sebagai Passerelle Solférino, ialah jembatan pejalan kaki di Paris yang melintasi sungai Seine dan menghubungkan Tuileries Gardens (right bank, utara) dan Musée d'Orsay (left bank, selatan). Jembatan ini terletak berurutan dengan Pont de la Concorde (dekat Place de la Concorde) dan merupakan satu dari sejumlah jembatan yang melintasi sungai Seine di Paris. Selain menghubungkan 2 daerah wisata populer di Paris, jembatan ini juga dikenal sebagai jembatan ‘gembok cinta’.

juga dikenal sebagai jembatan gembok cinta di Paris Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

Passerelle Solferino dibangun antara tahun 1997–1999 oleh seorang insinyur dan arsitek berjulukan Marc Mimram. Pada tahun 2006, nama jembatan ini diubah menjadi Passerelle Léopold-Sédar-Senghor sebagai penghargaan bagi Léopold Sédar Senghor sempurna di 100 tahun kelahirannya. Léopold Sédar Senghor ialah presiden Senegal periode 1960–1980 yang pernah memiliki riwayat hidup dan pendidikan di Perancis, sekaligus orang Afrika pertama yang terpilih sebagai anggota French Academy (Académie française). Léopold Sédar Senghor juga dianggap sebagai salah satu tokoh intelektual Afrika yang paling penting pada masa periode 20. Di sebut paseralle alasannya ialah jembatan ini merupakan jembatan pejalan kaki (footbridge atau dalam bahasa Perancis paserelle) bukan jalan jembatan (bridge road atau pont).

juga dikenal sebagai jembatan gembok cinta di Paris Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

Passerelle Léopold-Sédar-Senghor memiliki panjang 106 m dan lebar total 15 m. Jembatan ini memiliki arsitektur yang unik dan inovatif yang telah mengantarkan arsiteknya, Marc Mimram, sebagai peserta penghargaan "Prix de l'Équerre d'Argent" pada tahun 1999. Terbilang unik alasannya ialah memang desainnya yang tak biasa dan agak kompleks. Jembatan ini berbentuk sedikit melengkung dengan struktur dasarnya hanya berupa satu lengkungan, dan tanpa struktur penyangga di bab sungai. Lantainya beralaskan kayu, yang memberi kesan nyaman dan tradisional.


juga dikenal sebagai jembatan gembok cinta di Paris Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

Jembatan ini juga memiliki jalan bawah jembatan yang melengkung, dengan anak tangga yang juga terbuat dari kayu sebagai daerah berjalan. Salah satu ujung jalan bawah ini berada di left bank (rive gauche) dan terhubung dengan jalan pinggiran sungai. Sementara satunya berujung di dinding tanggul sungai di right bank (rive droite), yang terhubung dengan jalan bawah tanah menuju Tuileries Gardens. Jalan bawah jembatan ini juga tembus bab tengahnya ke jalan jembatan utama (atas) sehingga membentuk jalan 3 lajur di bab tengah jembatan. Di bab tengah jembatan erat tembusan inilah terdapat tiang lampu dan sejumlah dingklik yang mampu digunakan untuk duduk-duduk menikmati panorama sekitar. Di salah satu ujung Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, juga terdapat patung Thomas Jefferson berukuran besar yang sedang berdiri kalem sambil memandang kota :)

juga dikenal sebagai jembatan gembok cinta di Paris Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, Jembatan Gembok Cinta Unik di Paris

Selain Pont des Arts dan Pont del'ArchevechePasserelle Léopold-Sédar-Senghor adalah salah satu jembatan di Paris yang pagarnya dipenuhi dengan gembok cinta di kedua sisinya, terutama dulu sebelum dibersihkan pada tahun 2010.

Alamat: Quai des Tuileries-Quai Anatole, Paris, France, 75007
Stasiun Metro terdekat: Assemblée Nationale.

Artikel terkait:
Gembok Cinta Dekat Louvre Museum
Gembok Cinta Dekat Notre Dame Cathedral

Pont de l'Archeveche: Jembatan Gembok Cinta Dekat Notre Dame Cathedral, Paris

Pont de l'Archeveche: Jembatan Gembok Cinta Dekat Notre Dame Cathedral, Paris

melintasi sungai Seine yang menghubungkan  Pont de l'Archeveche: Jembatan Gembok Cinta Dekat Notre Dame Cathedral, Paris

Berburu kawasan gembok cinta di kota 'City of Light' Paris? Ini ia tempatnya, Pont de l'Archevêché akrab Gereja Notre Dame. Pont de l'Archevêché atau Archbishop’s Bridge yaitu sebuah jembatan melintasi sungai Seine yang menghubungkan Île de la Cité (arrodissement 4) dan arrondissement 5 kota Paris.

Pont de l'Archeveche dibangun tahun 1828 dan memiliki panjang 67,2 m serta lebar total 17 m. Berbeda dengan dua jembatan gembok cinta lainnya, Pont des Arts dan Passerelle Léopold-Sédar-Senghor, yang merupakan jembatan khusus pejalan kaki, Pont de l’Archeveche digunakan untuk jalan kendaraan bermotor meskipun jembatan ini relatif sempit. Dari lebar totalnya 17 m, hanya 11 m yang mampu digunakan, dengan 2 m untuk trotoar di kedua sisinya, sehingga hanya mennyisakan 7 m sebagai jalan. Jembatan ini pun disebut-sebut merupakan jembatan jalan tersempit di Paris.

melintasi sungai Seine yang menghubungkan  Pont de l'Archeveche: Jembatan Gembok Cinta Dekat Notre Dame Cathedral, Paris




Terletak akrab kawasan wisata populer Île de la Cité dan Katedral Notre Dame, Pont de l'Archeveche menjadi salah satu jembatan paling terkenal di Paris. Jembatan ini juga menjadi salah satu jembatan gembok cinta di Paris, terutama setelah gembok cinta di jembatan Passerelle Léopold-Sédar-Senghor dan Pont des Arts (dekat Museum Louvre) dibersihkan tahun 2010 lalu. Meskipun pernah dibersihkan, sekarang gembok-gembok cinta yang entah dari mana saja datangnya ini sudah mulai terlihat tumbuh subur dan bermekaran lagi di sana, menawarkan semangat para lovers yang pantang mengalah dan keberadaan gembok cinta yang tak akan pernah mati di kota cinta Paris :D

*arrodissement: distrik administratif kota Paris






Alamat: Quai aux Fleurs-Quai de Montebello, 75004 Paris
Stasiun metro terdekat: Maubert-Mutualité

Artikel terkait:
Gembok Cinta akrab Louvre Museum
Gembok Cinta akrab Tuileries Gardens

Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta

Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta

 Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembata Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta

Bagi para pemburu tempat-tempat gembok cinta di dunia, Anda boleh lega. Karena Paris, yang digadang-gadang sebagai kota paling romantis di dunia dan juga kota cinta, juga mengikuti ekspresi dominan gres ini. Ya! Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembatan Pont des Arts, Paris, erat Louvre Museum!


Pont des Arts atau Passerelle des Arts merupakan jembatan khusus pejalan kaki yang menghubungkan Institute de France dan Louvre Museum melintasi sungai Seine di Paris. Jembatan metal ini dibangun antara tahun 1981-1984 menggantikan jembatan lama yang sudah rusak. Pont des Arts memiliki panjang 155 m dan lebar 11 m.

Terletak di antara dua landmark Paris, Pont des Arts menjadi salah satu jembatan paling terkenal di Perancis. Tidak salah jikalau para pasangan kekasih mengaitkan simbol cinta kekal mereka di jembatan ini. Seperti ‘tradisi’ gembok cinta lain di dunia, para lovers di Pont des Arts juga percaya kalau cinta mereka akan kekal jikalau menuliskan nama/inisial mereka bersama pasangan di gembok, menguncinya di pagar, lalu membuang kuncinya ke sungai. Ouw! 
Piknik di Pont des Arts, tampak kubah Institute de France
Selain sebagai kawasan jalan-jalan dan memasang gembok cinta (dalam bahasa Perancis cadenas d'amour), Pont des Arts juga populer sebagai kawasan festival seni, kawasan piknik dikala summer, dan ‘studio’ terbuka bagi para pelukis, seniman, dan fotografer yang mengagumi sisi artistik jembatan ini dan keindahan panorama di sekitarnya.  Jika Anda mengunjungi jembatan ini, Anda mampu sekaligus mampir ke kawasan wisata terkenal di Paris di dekatnya, menyerupai Louvre Museum, Institute de France, Katedral Notre Dame, dan pulau Ile de la Cite. Sebagai salah satu jembatan terkenal di Paris, Pont des Art juga sering muncul dalam film, program televisi, dan bahkan lagu. Selain di Pont des Arts, gembok cinta di Paris juga mampu dijumpai di jembatan Pont de l'Archeveche dekat Notre Dame Cathedral dan Passerelle Léopold-Sédar-Senghor dekat Tuileries Gardens.

Oh iya, jikalau Anda pernah melihat foto Pont des Arts atau bahkan pernah ke sana namun pagarnya bersih dari gembok cinta, atau jarang-jarang, itu berarti Anda datang tidak lama setelah gembok cinta di jembatan ini dibersihkan. What?! Dibersihkan?! Yup. Ternyata meskipun wisatawan suka melihat atau memasang gembok cinta di Pont des Arts, ternayata pemerintah dan sebagian warga Paris tidak menyukai ilham ini. Mereka, khususnya pemerintah menganggap kalau gembok-gembok ini merusak 'pemandangan' dan segi estetika dari salah satu monumen penting di Paris ini. Apalagi jikalau gembok-gembok cinta ini sudah berkarat. Selain itu, berat dari gembok cinta yang jumlahnya mencapai ribuan juga mampu membebani jembatan dan mengurangi kekuatannya, sehingga dianggap 'mengancam' keberlangsungan hidup jembatan renta ini ke depannya.

Dan pembersihan gembok cinta di Pont des Arts pun pernah dilakukan, meskipun pemerintah dan pihak yang berwenang tidak mengakuinya. Dengar-dengar, memang bukan pihak yang berwenang yang membersihkannya, tetapi mahasiswa dari salah satu universitas di Paris yang mengambilnya untuk membuat karya seni! Agak absurd memang, kok mampu seseorang mengambil seenaknya sesuatu yang milik publik? Entahlah. Yang terang saya kasihan kepada para pemilik gembok cinta yang berpikir simbol cinta kekal mereka tetap kekal di salah satu jembatan terkenal di Paris, tetapi ternyata berakhir tak terang di kawasan lain atau bahkan sengaja dibuang. Well, mungkin tak perlu seserius itu juga ya, hehe...

 Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembata Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta
Pont des Arts di malam hari. Tampak puncak Katedral Notre Dame di kejauhan
 Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembata Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta
Pont des Arts dengan ujung Pulau Ile de La Cite di depannya
 Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembata Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta
Penjual gambar denah dan lukisan di Pont des Arts
 Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembata Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta
Musisi jalanan di Pont des Arts (kanan)
 Anda mampu menemukan gembok cinta aneka warna ini menghiasi kedua sisi pagar kawat jembata Pont des Arts Paris: Indah, Romantis, dan Penuh Gembok Cinta
Gembok cinta di Pont des Arts


Stasiun metro terdekat: Louvre - Rivoli.
Les Deux Magots: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Les Deux Magots: Cafe Klasik Terkenal di Paris

 Satu lagi cafe yang paling terkenal di Paris yaitu Les Deux Magots Cafe yang terletak di Les Deux Magots: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Satu lagi cafe yang paling terkenal di Paris yaitu Les Deux Magots Cafe yang terletak di 6 Place Saint-Germain des Prés, Paris. Namanya diambil dari judul sebuah sandiwara yang populer tahun 1800an, Les Deux Magots de la Chine, yang berarti 2 arca dari Cina.

Seperti rivalnya, Cafe de Flore, Les Deux Magots dulu juga menjadi daerah berkumpulnya para seniman dan intelektual Perancis ibarat Simon de Beauvoir, Jean-Paul Sartre, Ernest Hemingway, Albert Camus, dan juga Pablo Picasso.
Kalau mereka tidak sedang berdiskusi di Cafe de Flore, berarti mereka sedang duduk-duduk di Les Deux Magots cafe di seberang jalan. explorerguidebook.blogspot.com. Tidak heran kedua cafe ini ‘bersaing’ untuk mendapat gelar cafe terpopuler di Paris mengingat nilai sejarahnya yang serupa. Bagi para turis, Les Deux Magots sudah menjadi ibarat objek wisata yang wajib masuk dalam daftar kunjungan. Les Deux Magots juga sering muncul dalam literatur, karya seni, dan juga film.

 Satu lagi cafe yang paling terkenal di Paris yaitu Les Deux Magots Cafe yang terletak di Les Deux Magots: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Les Deux Magots memiliki desain klasik namun stylish. Kursi-kursi merahnya tersusun membentuk booth-booth, dengan lampu gantung dan lampu dinding klasik. Di pilar dan pintunya terdapat dua patung arca (deux magots) yang menjadi maskot Les Deux Magots cafe. Bagian luarnya, tetap bergaya khas cafe Perancis dengan kaca-kaca besar berbingkai kayu menyusun dinding bab depan cafe, dan daerah duduk berjejer rapat di bawah tenda dengan suplemen payung sebagai peneduh. explorerguidebook.blogspot.com. Para pelayannya mengenakan seragam hitam-putih dengan jas hitam dan apron putih.

 Satu lagi cafe yang paling terkenal di Paris yaitu Les Deux Magots Cafe yang terletak di Les Deux Magots: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Cafe stylish ini menyampaikan aneka menu makanan dan minuman. Makanan yang ditawarkan di Les Deux Magots Cafe mulai dari snack hingga main course, ibarat aneka dessert, sandwich, salad, toast, dan omelet. Minumannya ada teh, hot chocolate, jus, yoghurt, minuman beralkohol, dan aneka kopi ibarat espresso, cappucino, dan cafe creme. explorerguidebook.blogspot.com. Yang jadi favorit yaitu cafe creme dengan harga 5.3 € dan Chocolat des Deux Magots à l’ancienne seharga 7 €. Kita mampu memilih duduk di dalam; di lantai 1 atau 2, di luar bersahabat jendela, atau di teras (trotoar).

Alamat Les Deux Magots Cafe: 6 Place Saint-Germain des Prés, 75006 Paris
Jam Buka : Setiap hari, Pkl 07.30 – 01.00
Transport : Metro (stasiun terdekat: St-Germain-des-Prés)
Reservasi : tidak perlu
Wi-fi : ada
Harga : Mulai dari 2.3 €. Café crème 5.3 €, hot chocolate 7 €, main course 22 €-36 €
Website: www.lesdeuxmagots.fr

Cafe de Flore: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Cafe de Flore: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Cafe de Flore merupakan salah satu cafe tertua dan paling terkenal di Paris Cafe de Flore: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Cafe de Flore merupakan salah satu cafe tertua dan paling terkenal di Paris, Perancis. Cafe bergaya klasik ini digadang-gadang sebagai satu dari dua cafe terpopuler di Paris dengan sejarahnya sebagai daerah pertemuan para kaum intelek, sastrawan, dan seniman elit Perancis pada zaman dalu.

Cafe de Flore merupakan salah satu cafe tertua dan paling bergengsi di Paris. Cafe ini terletak di sudut persimpangan jalan Boulevard Saint-Germain dan Rue St. Benoit, arrondissement* 6 kota Paris. Cafe  de Flore dibuka pada tahun 1885 dan namanya berasal dari patung flora (dewi Romawi untuk bunga dan demam isu semi) yang berada di seberang jalan Boulevard Saint-Germain.

Cafe de Flore bersama Les deux Magots Cafe digadang-gadang sebagai 2 cafe terpopuler di Paris dengan sejarahnya sebagai daerah pertemuan para intelek, sastrawan, dan seniman elit Perancis zaman dulu. Pablo Picasso, Jean-Paul Sartre, Ernest Hemingway, Brigitte Bardot, dan Albert Camus yakni sedikit dari tokoh-tokoh terkenal yang biasa menimbulkan Cafe de Flore sebagai daerah berdiskusi atau merenungkan gagasan mereka. 
Cafe de Flore merupakan salah satu cafe tertua dan paling terkenal di Paris Cafe de Flore: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Reputasi ini tak ayal membuat cafe ini laris manis dan selalu diburu para turis sebagai salah satu cafe yang wajib dikunjungi di Paris. Bukan hanya incaran turis, Cafe de Flore pun masih menjadi cafe favorit warga lokal Paris. Tidak jarang publik figur Perancis sering terlihat berseliweran di daerah ini. Cafe de Flore juga sering menjadi lokasi syuting film, bahkan ada satu film yang memakai namanya sebagai judul, Cafe de Flore.

Cafe de Flore memiliki desain klasik yang tidak banyak berubah semenjak Perang Dunia II. Interiornya bergaya art deco, dengan lampu bercahaya kuning dan bangku booth berwarna merah. Bagian luarnya bergaya klasik dan khas Perancis, dengan jendela-jendela beling besar berbingkai kayu dan daerah duduk outdoor di pinggir trotoar. Para pelayannya juga mengenakan seragam hitam-putih dan apron putih yang mempertahankan kesan tradisional cafe ini.

Cafe de Flore merupakan salah satu cafe tertua dan paling terkenal di Paris Cafe de Flore: Cafe Klasik Terkenal di Paris

Cafe berdesain klasik ini menyampaikan aneka menu makanan dan minuman. Makanan yang ditawarkan di Cafe de Flore mulai dari makanan ringan hingga makanan utama, dengan menu favorit menyerupai toast, croissant, omelet, salad, sup, dan dessert. Sementara minumannya ada teh, kopi, hot chocolate, minuman beralkohol, dan jus. Yang jadi favorit yakni hot chocolate-nya (chocolat chaud) yang kental dan lezat, yang mampu Anda nikmati dengan harga 7 €. explorerguidebook.blogspot.com. Kita mampu memilih duduk di dalam (di lantai 1 atau 2), di luar (dekat jendela), atau di teras (trotoar).

Nah bagi yang jatuh cinta dengan barang-barang keramik yang dipakai di Cafe de Flore dan ingin memiliki satu yang menyerupai itu, Anda mampu membelinya di toko suvenir Cafe de Flore. Meskipun barang-barang ini gampang pecah, jangan khawatir. explorerguidebook.blogspot.com. Karena suvenir Anda akan dikemas dengan baik untuk memastikan selamat hingga tujuan. Toko suvenir Cafe de flore juga menjual bangku original cafe ini kalo Anda berminat ;)

Alamat Cafe de Flore   : 172 Boulevard Saint-Germain, 75006 Paris
Jam Buka Cafe de Flore  : Setiap hari, Pkl 07.00 – 02.00
Transport                     : Metro (stasiun terdekat: St-Germain-des-Prés)
Reservasi                     : tidak perlu
Wi-fi                            : tidak ada
Harga                          : mulai dari 4 €
Website: www.cafedeflore.fr

Nongkrong di Cafe Terpopuler Paris

Nongkrong di Cafe Terpopuler Paris

Paris terkenal dengan cafenya. Lebih dari 2000 cafe tersebar di kota Paris. Dari sekian banyak cafe ini, mana yang sebaiknya (baca: wajib) Anda kunjungi jikalau jalan-jalan ke Paris, Perancis?

Selain menara Eiffel, satu lagi yang tidak mampu dipisahkan dari Paris yaitu Cafe. Cafe sepertinya bukan hanya menjadi gaya hidup, tetapi juga kebudayaan Parisian (warga Paris).  Berkunjung ke Paris Anda akan menemui banyak deretan cafe di tepi jalan termasuk pavement cafe yang menyediakan outdoor seating di trotoar. Cafe-cafe ini tidak hanya mengutamakan citarasa menu, tetapi juga arsitektur dan desain yang stylish. Hampir semua cafe di Paris mempunyai desain klasik dan khas Perancis yang menyegarkan mata yang memandang. Tidak lengkap rasanya kalau ke Paris tanpa mengunjungi salah satu cafe klasiknya. Satu minimal.

Tapi dengan sekian banyak cafe di sentra kota Paris, mana yang sebaiknya Anda pilih? Nah, ada dua nih cafe klasik yang paling terkenal di Paris dan wajib Anda kunjungi jikalau menginginkan pengalaman ‘maksimal’. Yaitu Café de Flore dan Les Deux Magots cafe. Kedua cafe ini terletak berseberangan di daerah perbelanjaan St-Germain-de-Prés, Paris, dan merupakan rival satu sama lain. Dulu, kedua cafe ini konon kabar merupakan tempat ‘konkow’nya para kaum intelek, sastrawan, dan seniman terkenal Perancis.

1.      Cafe de Flore
 satu lagi yang tidak mampu dipisahkan dari Paris yaitu Cafe Nongkrong di Cafe Terpopuler Paris

Cafe de Flore merupakan salah satu cafe tertua dan paling bergengsi di Paris. Cafe ini terletak di sudut persimpangan jalan Boulevard Saint-Germain dan Rue St. Benoit, arrondissement* 6 kota Paris. Cafe  de Flore dibuka pada tahun 1885 dan namanya berasal dari patung flora (dewi Romawi untuk bunga dan ekspresi dominan semi) yang berada di seberang jalan Boulevard Saint-Germain.

Cafe de Flore bersama Les deux Magots cafe digadang-gadang sebagai 2 cafe terpopuler di Paris dengan sejarahnya sebagai tempat pertemuan para intelek, sastrawan, dan seniman elit Perancis zaman dulu. Pablo picasso, Jean-Paul Sartre, Ernest Hemingway, Brigitte Bardot, dan Albert Camus yaitu sedikit dari tokoh-tokoh terkenal yang biasa menimbulkan Cafe de Flore sebagai tempat berdiskusi atau merenungkan gagasan mereka. Reputasi ini tak ayal membuat cafe ini laris manis dan selalu diburu para turis sebagai salah satu cafe yang wajib dikunjungi di Paris. Bukan hanya incaran turis, Cafe de Flore pun masih menjadi cafe favorit warga lokal Paris. Tidak jarang publik figur Perancis sering terlihat berseliweran di cafe ini. Baca lebih detail.

2.      Les Deux Magots
 satu lagi yang tidak mampu dipisahkan dari Paris yaitu Cafe Nongkrong di Cafe Terpopuler Paris

Satu lagi cafe yang paling terkenal di Paris yaitu Les Deux Magots, sebuah cafe yang terletak di 6 Place Saint-Germain des Prés, Paris. Namanya diambil dari judul sebuah sandiwara yang populer tahun 1800an, Les Deux Magots de la Chine, yang berarti 2 arca dari Cina.

Seperti rivalnya, Cafe de Flore, Les Deux Magots dulu juga menjadi tempat berkumpulnya para seniman dan intelektual Perancis menyerupai Simon de Beauvoir, Jean-Paul Sartre, Ernest Hemingway, Albert Camus, dan juga Pablo Picasso. Kalau mereka tidak sedang berdiskusi di Cafe de Flore, berarti mereka sedang duduk-duduk di Les Deux Magots cafe. Tidak heran kedua cafe ini ‘bersaing’ untuk mendapat gelar cafe terpopuler di Paris mengingat nilai sejarahnya yang serupa. Bagi para turis, Les Deux Magots sudah menjadi menyerupai objek wisata yang wajib masuk dalam daftar kunjungan. Les Deux Magots juga sering muncul dalam literatur, karya seni, dan juga film. Baca lebih detail.

Bagaimana? Setelah membaca detail Cafe de Flore dan Les Deux Magots jadi mantap memilih salah satu? Atau malah makin dilema? ;)) Well, daripada dilema, mending coba saja dua-duanya menyerupai juga para filsuf dan seniman besar perancis :) Karena memang dua-duanya punya kelebihan dan ciri khas masing-masing. Bagian dalam Cafe de Flore lebih bernuansa tradisional, sementara Les Deux Magots terlihat lebih modern dan dekoratif, meskipun tetap bernuansa klasik. Les Deux Magots juga lebih luas, terutama outdoor seatingnya. Meskipun keduanya relatif mahal, rata-rata harga menu di Les Deux Magots lebih murah dibanding Cafe de Flore. 

Yang jelas, duduk-duduk di luar salah satu cafe klasik paling populer di Perancis, sambil menikmati secangkir chocolat chaud atau cafe creme... disambi membaca buku favorit atau melihat orang lalu lalang... dengan panorama sekitar yang rupawan khas Paris... All of these will make you believe that you’re really in Paris! ;)

*arrondissement: distrik administratif kota Paris

Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

 lengkap dengan atmosfir Perancis yang kental Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

Bagi Anda yang ingin bersantai di alun-alun kota Paris tapi bebas dari hiruk pikuk kota, lengkap dengan atmosfir Perancis yang kental, di sinilah tempatnya! Selain tamannya yang menyenangkan, bangunan-bangunan disekelilingnya juga memiliki gaya arsitektur khas Perancis yang sedap dipandang mata, serta menunjukkan deretan toko, cafe, dan juga museum, yang pastinya Perancis banget! I must say, this Place des Vosges is really a nice square to feel France in the city!

Place des Vosges atau Vosges Square di Paris ialah sebuah alun-alun berbentuk persegi yang dikelilingi bangunan-bangunan rupawan berarsitektur klasik khas Eropa. Alun-alun ini merupakan alun-alun tertua di Paris dan salah satu alun-alun terindah di Eropa. Alun-alun ini terletak di distrik bersejarah Marais, Paris, Perancis.

Kebanyakan alun-alun kota biasanya berupa area terbuka dan ‘gersang’ yang terletak di tengah persimpangan jalan ramai. Tapi tidak dengan Place des Vosges. Alun-alun ini lebih menyerupai mirip sebuah taman yang dipagari pagar besi dan deretan pepohonan, dikelilingi jalan-jalan kecil, dan tertutup oleh bangunan rapat disekeliliingnya. Juga tidak menyerupai kebanyakan alun-alun lain yang tanahnya sepenuhnya dipondasi dan di’tanami’ aneka struktur dari beton, di Place des Vosges masih banyak terdapat area berumput yang terpotong rapi dan juga pepohonan disekitarnya, menjadikannya daerah yang tenang dan nyaman untuk bersantai.

 lengkap dengan atmosfir Perancis yang kental Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

Place des Vosges dulunya ialah Place Royale, area perumahan kerajaan yang dibangun oleh raja Perancis Henry IV antara tahun 1605-1612. Bangunan yang pertama kali dibangun di sini ialah sebuah paviliun kerajaan rancangan Baptiste du Cerceau yang terletak di sebelah selatan alun-alun. Sang raja selanjutnya memerintahkan untuk membangun 35 bangunan lain mengelilingi alun-alun, dengan desain yang serupa dengan bangunan pertama. Pola desain ini menjadi pola awal dari perencanaan kota dan menjadi prototype dari semua area perumahan di Eropa yang dibangun tahun-tahun selanjutnya.

 lengkap dengan atmosfir Perancis yang kental Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

Hasilnya, ialah sebuah alun-alun simetris berbentuk persegi yang dikelilingi oleh deretan bangunan berdinding watu bata merah dan watu putih, dan gang beratap di lantai pertama. Di sebelah utara dan selatan alun-alun ialah paviliun raja (selatan) dan ratu (utara) yang saling berhadapan. Bagian tengah dari kedua paviliun ini dibuat sedikit lebih tinggi dari sekitarnya guna mengakomodasi 3 pintu gerbang untuk saluran ke alun-alun dari jalan di bab tengah. Meskipun disebut sebagai Paviliun Raja (Pavilion of the King atau Pavillon du Roi) dan Paviliun Ratu (Pavilion of the Queen atau Pavillon de la Reine), kedua paviliun ini bahwasanya tidak pernah ditinggali oleh raja maupun ratu.

 lengkap dengan atmosfir Perancis yang kental Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

Tahun 1800, Place Royale diubah namanya oleh Napoleon menjadi Place des Vosges, sebagai tanda terima kasih kepada Vosges Department, departemen pertama yang membayar pajak untuk mendukung operasi militer tentara Revolusi Perancis. Nama alun-alun sempat kembali lagi menjadi Place Royale pada tahun 1815, namun kemudian kembali menjadi Places des Vosges pada tahun 1870 hingga sekarang.

Banyak tokoh terkenal Perancis yang dulu pernah tinggal di bangunan Place des Vosges. Dua diantaranya ialah Cardinal Richelieu, perdana menteri Perancis tahun 1624, dan Victor Hugo, pengarang terkenal yang menulis The Hunchback of Notre Dame dan Les Miserables. Cardinal Richelieu tinggal di rumah no.21 dari tahun 1615 hingga 1627, sementara Victor Hugo tinggal di rumah no.6 di lantai 2 dari tahun 1832 hingga 1848. Rumah yang dulu ditinggali Victor Hugo sekarang disebut “Maison de Victor Hugo” dan dijadikan sebuah museum. Di sini kita mampu melihat suvenir, gambar, dan buku Victor Hugo yang disusun berdasarkan urutan kronolgi antara tahun 1852-1870, dari masa bawah umur hingga pengasingan.


 lengkap dengan atmosfir Perancis yang kental Place des Vosges: Ini Dia Alun-Alun Cantik di Tengah Kota Paris!

Saat ini Place des Vosges menjadi alun-alun yang nyaman di mana orang mampu duduk atau bahkan berbaring di rumputnya dan duduk-duduk di dingklik taman yang tersedia. Di alun-alun ini terdapat satu air mancur dan patung Louis XIII yang sedang menunggang kuda. Patung yang sekarang berdiri dipasang tahun 1825 setelah yang aslinya, buatan tahun 1839, dihancurkan dikala Revolusi Perancis tahun 1793. Sementara bangunan di sekitarnya digunakan sebagai apartemen, toko, dan juga cafe.

Alamat: Place de Vosges, Marais, Paris, Perancis
Bagaimana Cara ke Place des Vosges?
- Metro (kereta Perancis). Stasiun terdekat: Bastille, Chemin Vert, Bréguet-Sabin atau Saint-Paul (Jalur 1, 5, 8)

Bangunan dengan gaya arsitektur menyerupai bangunan Place des Vosges:
Istana Versailes, Perancis
Hampton Court Palace, Inggris

Baca juga:
Place de la Concorde, Paris
Tempat Wisata Populer di Perancis

Katedral Notre Dame Paris

Katedral Notre Dame Paris

aka Notre Dame Cathedral atau Notre Dame saja Katedral Notre Dame Paris

Notre Dame de Paris aka Notre Dame Cathedral atau Notre Dame saja, merupakan sebuah gereja katedral Nasrani Roma bergaya gothic yang terletak di Île de la Cité, sebuah pulau kecil di tengah sungai Seine, Paris, Perancis. Notre Dame dianggap sebagai pola terbaik dari gaya arsitektur gothic Perancis dan merupakan salah satu gereja terpopuler di negara ini.

Menjadi katedral yang pertama kali dibangun dengan skala besar di Perancis, Notre Dame menjadi prototipe dari katedral-katedral lain yang dibangun selanjutnya di negara ini. Beberapa katedral terkenal lain yang seolah-olah dengan Notre Dame yakni Cathedral of Amiens, Chartres dan Rheims Cathedral. Bahkan desain St. Peter’s Cathedral di Adelaide, Australia, juga terinspirasi oleh katedral Notre Dame.

Notre Dame mulai dibangun tahun 1163 atas inisiasi dari uskup gres Paris ketika itu, Maurice de Sully, yang menganggap katedral Paris yang lama kurang cocok untuk dirinya. Meskipun demikian, katedral ini gres simpulan dibangun sekitar pertengahan tahun 1240an, lebih dari 44 tahun setelah maut uskup Sully. Selama itu, pekerjaan dilakukan oleh sejumlah arsitek berbeda, yang terlihat dari perbedaan gaya arsitektur di setiap ketinggian bab depan sebelah barat dan menara katedral.

Sejak pendiriannya, Notre Dame Cathedral banyak mengalami perubahan dan pengrusakan, beberapa diantaranya yakni selama masa pemerintahan Louis XIV dan Louis XV tahun 1786, selama Revolusi Perancis tahun 1793, dan Perang Dunia II. Beberapa proses perbaikan pun menyusul, salah satunya yakni perbaikan tahun 1845 yang memakan waktu 25 tahun.

Proses restorasi ini dipimpin oleh arsitek lokal Perancis, Eugène Emmanuel Viollet-le-Duc, yang juga bertanggung jawab dalam proses restorasi puluhan kastil, istana, dan katedral di seluruh Perancis. Viollet le Duc membuat perubahan yang cukup drastis terhadap desain lama katedral, termasuk membangun sebuah puncak menara dan chimera*. Proses perbaikan dan perawatan selanjutnya dilakukan tahun 1991, dan kali ini dengan mempertahankan bentuk lamanya yang bersejarah. Restorasi dan maintenance ini direncanakan simpulan dalam 10 tahun (2001), namun 2009 lalu perbaikan ini masih berlangsung.

Seperti kebanyakan gereja, Katedral Notre Dame juga dibuat dengan bentuk salib yang membujur, dengan bab depan mengarah ke barat. Bagian depan sebelah barat ini terdiri dari 3 tingkat, dengan 1 tingkat paling atas membentuk 2 menara identik. Di tingkat pertama terdapat 3 pintu masuk, dengan 1 pintu tengah berukuran paling besar. Diatasnya, terdapat deretan 28 patung raja Yahudi kuno yang membatasi tingkat satu dan dua. Di antara tingkat dua dan menara, dihiasi oleh patung-patung gargoyle yang juga berfungsi untuk mengalirkan air hujan.

aka Notre Dame Cathedral atau Notre Dame saja Katedral Notre Dame Paris

Tingkat ke tiga yakni dua menara identik di mana lonceng gereja berada. Di menara sebelah utara terdapat 8 lonceng, sementara di menara selatan terdapat 2 lonceng; 1 lonceng gres buatan tahun 2012 dan 1 lagi lonceng yang paling besar, asli semenjak tahun 1681, berjulukan Emanuel. Emanuel akan berdentang satu jam sekali, yang kemudian diikuti suara lonceng lainnya.

Katedral Notre Dame juga memiliki 2 pintu masuk lain yang masing-masing berada di bab ‘tangan’ salib. Pintu-pintu ini juga dihiasi oleh banyak gesekan patung. Pintu masuk selatan menggambarkan dongeng hidup dari St. Stephen dan banyak saint lokal Perancis. Sedangkan pintu selatan, diatasnya dihiasi dengan gesekan patung yang menceritakan masa bayi Yesus dan dongeng Theophilus, dan di tiangnya dihias patung Virgin and Child (Virgin = Maria).

Selain ke ruang gereja, kita juga mampu naik ke atas menara katedral Notre Dame dengan mendaki 387 anak tangga yang terdapat di atas beberapa tangga spiral. Selama mendaki kita mampu melihat lonceng terkenalnya, Emanuel, dan patung gargoyle secara lebih dekat. Kita juga mampu melihat pemandangan spektakuler kota Paris ketika hingga ke puncak. Bisa dibayangkan sendiri alangkah menakjubkannya melihat panorama kota Paris dari ketinggian 69 m... dari atas gereja kuno lagi. Eits, jangan sekedar membayangkan, tapi harus benar-benar mengalaminya sendiri. Okay?

Oh iya hampir lupa. Di Notre Dame Cathedral juga terdapat ruang bawah tanah, Crypte Archeologique (atau archaeological cript), yang dibangun tahun 1965. Ruang bawah tanah ini digunakan untuk melindungi sejumlah puing-puing bersejarah yang ditemukan selama pembangunan gereja, semenjak pertama hingga kini. Di sini juga dipamerkan model arsitektur dari periode-periode berbeda yang menyampaikan gaya arsitektur yang terlihat di puing-puing. Kita mampu menemukan pintu masuk ke ruang bawah tanah ini di luar gereja bab depan :). Selain itu, di belakang gereja ini juga ada sebuah taman mengagumkan yang jadi salah satu taman favorit warga Paris dan juga wisatawan.

*chimera: figur dalam mitologi yunani yang berupa monster betina berkepala singa, berbadan kambing, dan berekor ular yang menyemburkan api dari mulutnya.
Arch de Triomphe, Paris

Arch de Triomphe, Paris

Arc de Triomphe yang mempunyai nama lengkap  Arch de Triomphe, Paris

Arc de Triomphe yang mempunyai nama lengkap Arc de Triomphe de l'Étoile, merupakan salah satu monumen terpopuler di Paris dan merupakan salah satu gapura terbesar dalam sejarah. Gapura yang dibangun untuk memperingati kemenangan Napoleon ini terletak di tengah bundaran Place Charles de Gaulle, di ujung barat jalan Champs-Élysées, Paris, Perancis.

Arc de Triomphe di berdiri atas perintah Napoleon pada masa kejayaannya pada tahun 1806, setelah ia menang melawan Austria dalam perang Austerliz. Gapura didesain oleh Jean Chalgrin dan terinspirasi oleh Arc of Titus di Roma, Italia. Pembangunan gapura ini gres final pada masa raja Louis-Philippe antara 1833– 1836, lama setelah Napoleon diusir dari Perancis.

Arc de Triomphe yang mempunyai nama lengkap  Arch de Triomphe, Paris

Berukuran 45 x 22 x 50 m, Arc de Triomphe dihiasi oleh banyak patung dan relief yang menggambarkan perang Napoleon. Empat pahatan patung utama yang terletak di sisi gapura bab depan dan belakang (masing-masing 2), menggambarkan 4 perang Napoleon. Yang paling terkenal ialah Departure of the Volunteers of 1792 atau biasa disebut La Marseillaise. Sedangkan 6 relief yang diukir di bab atas setiap sisinya menggambarkan momen-momen penting selama Revolusi Perancis dan Era Napoleon. Salah satunya ialah Perang Austreliz (La bataille d'Austerlitz) yang berada di sisi barat.


Arc de Triomphe yang mempunyai nama lengkap  Arch de Triomphe, Paris

Di Arc de Triomphe kita juga mampu melihat 30 nama perang besar Revolusi Perancis dan Perang yang dipimpin Napoleon, yang diukir di bab loteng gapura. Sementara di dinding bab dalamnya, di bawah lengkungan yang besar, diukir daftar kemenangan-kemenangan Perancis selama sejarah. Di keempat sisi dalam dua lengkungan kecilnya (bagian samping) terdapat tabrakan nama-nama pemimpin militer Revolusi dan Kerajaan Perancis. Nama yang digarisbawahi ialah nama pemimpin yang mati di medan perang.

Di bawah lengkungan gapura Arc de Triomphe, kita akan melihat makam tentara tak dikenal (unknown soldier) dari Perang Dunia I. Mayatnya ditempatkan di sini pada Armistice Day (Hari Gencatan Senjata) tahun 1920. Di atas makamnya bertuliskan “ICI REPOSE UN SOLDAT FRANÇAIS MORT POUR LA PATRIE” yang artinya “Di sini terbaring seorang tentara Perancis yang mati untuk tanah air”, tahunnya ialah 1914-1918.
Arc de Triomphe yang mempunyai nama lengkap  Arch de Triomphe, Paris
Arch de Triomphe di ujung barat Champ Elysees
Di atas makam ini juga terdapat lentera yang apinya tidak pernah padam (api infinit atau eternal flame) yang dinyalakan untuk mengenang tentara-tentara tak teridentifikasi lainnya yang mati dalam Perang Dunia I dan II. Lentera api infinit ini merupakan yang pertama dinyalakan di Eropa Barat dan Timur, semenjak api infinit terdahulu padam pada kala ke-4. Eternal flame di makam inilah yang kemudian menjadi ilham Mrs Kennedy untuk memasang eternal flame di bersahabat makam suaminya, presiden Amerika John F. Kennedy, di Arlington National Cemetery di Virginia pada tahun 1963 (Mereka berkunjung ke makam Unknown Soldier di Arc de Triomphe pada tahun 1961).

Arc de Triomphe yang mempunyai nama lengkap  Arch de Triomphe, Paris

Di bab dalam gapura, kita juga mampu naik lift ke bab atas. Di sana kita mampu melihat museum kecil yang berisi model berukuran besar dari Arc de Triomphe dan penjelasan wacana sejarah gapura semenjak pembangunannya. Dari bab ini, terdapat 46 anak tangga yang akan membawa kita ke teras di bab paling atas gapura di mana kita mampu melihat panorama mengagumkan kota Paris dari atas.
Copyright © 2012 Best Adventure Trip All Right Reserved
Blog Serba Ada