|
"Sure lof, it's Edensor.... " |
Meskipun tak terlalu banyak dilirik oleh wisatawan internasional, tetapi sepertinya desa ini cukup menerima tempat di hati para wisatawan Indonesia, khususnya mereka yang menyukai novel karangan Andrea Hirata yang berjudul sama dengan nama desa. Ya, Edensor (baca: Ensor) yaitu sebuah desa di distrik Derbyshire Dales, kabupaten Derbyshire, provinsi East Midlands, Inggris. Desa ini memiliki pemandangan yang rupawan dengan satu gereja, sedikit rumah-rumah lama, jalan, dan area rerumputan yang luas yang membuatnya persis menyerupai sebuah taman.
Ya, taman. Sepertinya tak terlalu salah kalau kita menyebut
desa Edensor di Inggris sebagai taman (siap digebukin rame-rame). Karena selain letaknya yang memang di dalam daerah taman real estate, desa yang mampu kita lihat sekarang ini juga ternyata sebuah 'desa model ' alias 'desa buatan'! (makin mantap yang mau gebukin). Tak percaya?
Mungkin tak banyak wisatawan yang tahu kalau
desa Edensor di Inggris bahwasanya memang 'desa buatan'. Desa ini dipindahkan ke lokasinya yang sekarang oleh Duke of Devonshire ke-6 pada tahun 1838-1842, sebab dianggap merusak pemandangan dari kediamannya di
Chatsworth House! Hampir semua rumah dan bangunan di desa ini yaitu hasil pembangunan ulang di lokasi yang baru, dan hanya sedikit sekali bangunan asli yang dipertahankan. Konon, setiap rumah gres ini dibuat dengan desain yang berbeda, yang masing-masing diambil dari ilustrasi pada buku contoh yang berjudul
Encyclopaedia of Cottage, Farm and Villa Architecture karya John Claudius Loudon.
Hasilnya, jadilah desa Edensor yang terdiri dari rumah-rumah dengan aneka macam macam gaya arsitektur Eropa, mulai dari gaya Jacobean, Norman, dan Tudor Inggris hingga Swiss cottage dan Italian villa. Semuanya ada di Edensor. Sampai dikatakan bahwa tak ada satupun rumah di Edensor yang memiliki cerobong asap yang sama :D
Dan untuk mempertahankan penampilannya sebagai desa model, tak ada kebun ataupun sangkar hewan ternak yang tampak terlihat di desa Edensor. Semuanya disediakan di tempat tertentu yang jauh dari pandangan pengunjung maupun wisatawan. Begitu juga ihwal jemur-menjemur. Pakaian dikeringkan di tempat menjemur khusus sehingga lagi-lagi, tak nampak terlihat di manapun. Yang terlihat hanyalah rerumputan, pohon, dan taman yang tertata rapi, yang membuat Edensor sebagai desa kecil yang tenang dan tenang kolam di buku kisah zaman dulu.
Dan hingga sekarang, desa inipun tak banyak berubah semenjak pertama kali 'diciptakan'. Dari dulu hingga sekarang, tepatnya semenjak tahun 1870, di Edensor juga tak ada pub (yang biasanya menjamur di manapun di Inggris), hanya ada sebuah toko yang merangkap sebagai kantor pos dan tearoom. Desa Edensor juga dikelilingi oleh pagar, dan satu-satunya susukan ke desa ini yaitu melalui gerbang estate yang berwarna putih.
Jadi, siapakah gerangan Duke of Devosnhire?
Kaprikornus siapakah Duke of Devonshire, yang begitu berkuasanya hingga mampu memindahkan sebuah desa hanya sebab menghalangi pandangannya? :D. Duke of Devonshire, menyerupai Duke-duke lain di Inggris yaitu gelar turun temurun yang dianugerahkan oleh ratu/raja Inggris kepada keluarga aristokrat dan aristokrat Inggris.
Duke posisinya pribadi di bawah keluarga kerajaan Inggris, dan paling tinggi di antara gelar-gelar aristokrat lain seperti Marquess, Earl, Viscount, dan Baron. Duke inipun ada dua, yaitu Duke royal dan non royal. Duke royal biasanya dipegang oleh anggota keluarga kerajaan Inggris, menyerupai gelar Duke of Cambridge yang diberikan kepada Prince William (istrinya, Kate, bergelar Duchess of Cambridge). Duke royal posisinya lebih tinggi dibanding duke biasa (non royal).
Di Indonesia, duke istilahnya yaitu 'adipati'. Pada zaman dulu, duke posisinya pribadi di bawah ratu/raja, dan diberi wilayah otoritas di mana ia berkuasa/memerintah, yang disebut duchy. Karena itulah gelar duke selalu disertai nama wilayah, yang ketika ini setara dengan kota atau kabupaten, dan duke setara dengan bupati. Meskipun demikian, di era modern ini gelar Duke di Inggris lebih sebatas kepada gelar simbolik (kecuali Duke of Cornwall dan the Duke of Lancaster), di mana Duke tidak memiliki kekuasaan atas wilayah pada gelar mereka. Kecuali tentu saja, ia masih 'berkuasa' di tanah yang ia miliki, menyerupai real estate misalnya.
Dan terkait dengan bahasan kita kali ini, Duke of Devonshire yang telah memindahkan desa Edensor ini termasuk Duke non-royal, dan tidak memiliki daerah kekuasaan administratif. Gelar duke ini dipegang secara turun temurun oleh anggota keluarga Cavendish, yang telah menjadi salah satu keluarga aristokrat paling kaya dan paling kuat di Inggris semenjak kala 16.
Sebagai salah satu duke dengan nilai aset paling banyak, tak heran kalau Duke of Devonshire menjadi salah satu duke paling terkenal dan yang paling banyak disoroti di Inggris. Hal ini juga berimbas kepada kepopuleran real estate milik mereka yang berpusat di Derbyshire (bukannya di Devon, menyerupai gelarnya) yaitu
Chatsworth Estate, termasuk mansion mewah tempat tinggal mereka yang kolam istana...
Chatsworth House.
Rekomendasi Tur:
4 Day England and North West Tour, Include Castleton and Chatsworth Estate Lalu apa hubungannya dengan desa Edensor? Seperti Chatsworth House, desa Edensor juga terletak di area Chatsworth Estate milik Duke of Devonshire, baik sebelum maupun sesudah dipindahkan. Karena itulah ia mampu memindahkannya 'sesuka hati' :D. Semua rumah di
desa Edensor juga ditempati oleh staff dan pekerja di Chatsworth House, baik yang masih bekerja maupun yang sudah pensiun, kecuali beberapa properti yang disewa oleh orang 'luar'. Kaprikornus mampu dibilang, desa Edensor menyerupai mirip perumahan dinas bagi pekerja di rumah Duke of Devonshire. Oleh sebab itu warga Edensor pun pada umumnya sangat mengenal satu sama lain sebab mereka tak hanya tinggal di satu desa, tapi bekerja (atau pernah bekerja) di tempat yang sama!
Sekilas Tentang Chatsworth House |
Chatsworth House |
Seperti yang aku bilang di awal post ini, desa Edensor memang tidak terlalu banyak dilirik oleh wisatawan, dalam hal desanya sendiri. Ya, kebanyakan wisatawan yang berkunjung ke sini yaitu mereka yang ingin mengintip sebentar kemewahan Chatsworth House dan juga jalan-jalan menikmati keindahan Chatsworth Estate dan juga tamannya. Edensor hanya bonus, atau tempat mampir kalau masih ada waktu :p. Kaprikornus jangan heran kalau nanti pas anda berkunjung ke sini, kebanyakan wisatawan lain akan berhenti erat Chatsworth House bukannya di gerbang desa Edensor :). Karena memang itulah objek wisata yang utama dan terkenal di area ini, bukannya Edensor.
Memang, Apa Istimewanya Chatsworth House? Chatsworth House merupakan salah satu dari beberapa rumah mansion paling rupawan dan paling terkenal di Inggris. Mansion ini juga menempati urutan pertama dari segi luasnya, dan ukuran serta kemewahannya pun tak kalah dari istana kerajaan. Tamannyapun maha luas. Chatsworth House juga telah beberapa kali dipilih sebagai
country house paling favorit di United Kingdom. Tak heran kalau tempat ini mengundang minat dan keingintahuan wisatawan. Apalagi, mansion kolam istana ini juga dibuka untuk pengunjung.
Rekomendasi Tur:
4 Day England and North West Tour, Include Castleton and Chatsworth Estate Selain sebagai salah satu
objek wisata paling terkenal di Inggris, Chatsworth House juga sering menjadi lokasi syuting film dan program televisi, tiga diantaranya yaitu film
The Duchess (2008), yang juga menceritakan ihwal kehidupan Duchess of Devonshire; film Pride and Prejudice (2005); dan The Wolfman (2009). By the way, film The Duchess dibintangi oleh Keira Knightley. Sering banget ya beliau dapat tugas putri bangsawan. Well, memang cocok sih :) *out of topic*
|
Domba-domba merumput erat Chatsworth House |
[Back to topic] Chatsworth House sendiri sudah menjadi rumah Cavendish Family semenjak tahun 1549 dan sekarang mansion ini ditempati oleh Duke of Devonshire ke-12, Stoker Cavendish. Anda berminat ke sini? Selain melihat episode dalam mansion yang indah, kita juga mampu jalan-jalan menikmati banyak episode taman dan padang rumputnya yang asri, rupawan dan luas. Pada demam isu panas, di taman Chatsworth Park juga digelar
Country Fair yang menyajikan banyak event dan pertunjukan yang seru. Ada juga peternakan (
farmyard) dan
playground, dan juga sejumlah
toko suvenir,
restauran, dan
cafe yang mampu anda coba.
Jika ingin mencicipi tinggal erat Chatsworth House, anda juga mampu menginap di area Chatswoth Estate, baik d
i cottage maupun hotel, yang tentu saja bangunannya sudah pasti unik dan bergaya
old style. Bagusnya sebab erat dengan Edensor, anda mampu sekaligus mengunjungi mansion ini dan area sekitarnya di Chatsworth Estate, baik sebelum maupun sesudah jalan-jalan di Edensor :). Bagusnya lagi adalah, meskipun area real estate, pengunjung bebas dan gratis masuk ke daerah ini, tidak menyerupai di desa cantik
Clovelly yang harus membayar biaya masuk cuma untuk masuk desa yang termasuk dalam daerah real estate.
Website:
www.chatsworth.org Edensor.... Ngomong-ngomong soal Edensor, sudah baca panjang lebar, tetapi kok belum dibahas ya ihwal
wisata di Edensor :p. Memang sengaja panjang lebar, biar lengkap infonya. Jangan hingga anda sudah hingga dan bahkan kembali dari Edensor, tapi masih suka heran dan bertanya-tanya dalam hati... Kok ada ya desa yang menyerupai Edensor, cantik menyerupai taman... Kok wisatawan lainnya malah berhentinya di erat bangunan itu... Kok keren ya desanya, banyak padang rumputnya... dan "kok-kok" lainnya :p. Jangan hingga juga anda pernah menginjakkan kaki ke Edensor dan mengaguminya, tetapi tidak tahu kalau itu ternyata memang desa model dan bahkan termasuk dalam daerah real estate! Oh, jangan sampai.
Oh ya. Kaprikornus anda ingin tahu apa yang mampu anda lihat di desa Edensor? Yang menjadi daya tarik utama dari Edensor yaitu suasana dan pemandangan desanya sendiri. Kaprikornus itulah yang mampu anda lihat.
Tempat yang terkenal dan paling banyak dikunjungi di desa ini yaitu
gereja Edensor yaitu
Church of St Peter dan pekarangannya yang hijau yang memperlihatkan pemandangan yang indah. Di pekarangan gereja ini, anda juga mampu menemukan sejumlah makam penting menyerupai makam-makam Duke of Devonshire dan keluarganya, termasuk makam saudara perempuan mantan presiden AS
John F. Kennedy, Kathleen Kennedy.
Kathleen Kennedy menikah dengan putra tertua dari Duke of Devonshire ke-10, yaitu Marquess Hartington. Ia meninggal dalam kecelakaan pesawat terbang, 4 tahun setelah suaminya tewas di Belgia pada tahun 1944 ketika Perang Dunia ke-2. John F. Kennedy pernah mengunjungi makam Kathleen semasa ia menjabat sebagai presiden Amerika Serikat, tepatnya pada bulan Juni 1963, 5 bulan sebelum Ia tewas tertembak.
Presiden Kennedy datang menggunakan helikopter dan kunjungannya ke makam tersebut dirahasiakan demi alasan keamanan. Satu-satunya kejadian yang tak diinginkan pada ketika itu yaitu hilangnya ayam betina milik pengawas Gereja St Peter yang tersapu oleh angin helikopter. Hal ini diceritakan oleh Duchess of Devonshire dalam bukunya ‘The House: a Portrait of Chatsworth' yang menggambarkan reaksi salah seorang warga desa Edensor terkait kedatangan sang presiden, menyerupai ini: "‘The wind from that machine blew my chickens away, and I haven’t seen them since". Lol