Piazza San Marco di Venice: Cantik dan Penuh Merpati
Piazza San Marco atau St. Mark’s Square yakni alun-alun utama kota Venice, Italia, yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan berarsitektur indah. Bangunan-bangunan ini merupakan daerah wisata terkenal di Venice dan juga landmark dari kota air ini. Selain dikelilingi oleh bangunan megah, Piazza San Marco juga merupakan satu dari sedikit alun-alun di kota besar di Eropa yang mana bunyi insan mampu mengalahkan bisingnya lalu lintas kendaraan bermotor, saking ramainya. Selain manusia, burung merpati juga ikut andil memadati alun-alun cantik ini, menciptakan suasana romantis khas alun-alun Eropa. Mau tahu apa saja yang mampu kita lihat di alun-alun Piazza San Marco?
Piazza San Marco dibuat pada periode 9 sebagai alun-alun kecil yang ditandai dengan pepohonan. Alun-alun ini terletak di depan St. Mark’s Basilica (Basilica di San Marco) yang dulunya merupakan kapel kecil bab dari Doge’s Palace. Piazza San Marco kemudian diperluas pada tahun 1174 dan tanahnya ditutup dengan kerikil bata pada tahun 1267 membentuk contoh kerangka ikan hering. Pada tahun 1723, lantai kerikil bata diganti dengan batu, membentuk contoh geometri yang rumit rancangan arsitek Andrea Tirali. Pola inilah yang sekarang masih terlihat di lantai Piazza San Marco, meskipun beberapa bab ada yang dihilangkan ketika diperbarui tahun 1890.
Piazza San Marco yakni satu-satunya alun-alun di Venice yang bertitelkan “piazza”. Yang lainnya hanya di sebut sebagai “campi” atau lapangan. Oleh alasannya itu alun-alun ini biasa disebut sebagai “the Piazza” saja. Piazza San Marco bergotong-royong terdiri dari dua area, yaitu Piazza San Marco sendiri, dan Piazetta di San Marco, alun-alun kecil di dekatnya. Meskipun officially terpisah, keduanya lazim dianggap sebagai satu area yaitu Piazza San Marco yang menjadi sentra sosial, politik, dan agama kota Venice, Italia.
St. Mark Basilica
Sebagai alun-alun utama dan terluas di Venice, St. Mark’s Square menjadi sentra lokasi bangunan-bangunan milik pemerintah dan kemudahan lain di kota ini. Yang menjadi daya tarik utama, tentu saja, yakni St Mark’s Basilica yang mempunyai arsitektur mengagumkan. Bagian muka sebelah barat gereja ini mendominasi tepi alun-alun sebelah timur dengan gaya arsitektur Venetian-Byzantine style, campuran apik antara gaya arsitektur barat dan timur. Di depan St Mark’s Basilica terdapat tiga tiang bendera yang bab pasaknya dihias dengan relief oleh Alessandro Leopardi. Tiga tiang bendera ini digunakan untuk mengibarkan bendera St. Mark, Venice, dan Italia.
Sebagai alun-alun utama dan terluas di Venice, St. Mark’s Square menjadi sentra lokasi bangunan-bangunan milik pemerintah dan kemudahan lain di kota ini. Yang menjadi daya tarik utama, tentu saja, yakni St Mark’s Basilica yang mempunyai arsitektur mengagumkan. Bagian muka sebelah barat gereja ini mendominasi tepi alun-alun sebelah timur dengan gaya arsitektur Venetian-Byzantine style, campuran apik antara gaya arsitektur barat dan timur. Di depan St Mark’s Basilica terdapat tiga tiang bendera yang bab pasaknya dihias dengan relief oleh Alessandro Leopardi. Tiga tiang bendera ini digunakan untuk mengibarkan bendera St. Mark, Venice, dan Italia.
Selain bangunan gereja St. Mark’s sendiri, menara loncengnya yang berdiri terpisah (campanile), juga menjadi bangunan lain yang mendominasi sisi timur St Mark’s Square. Campanile terletak di depan St Mark’s Basilica dan ujung timur Procuratie Nouve. Menara setinggi 96.8 m ini menjadi salah satu landmark kota Venice yang paling terkenal. Terletak di kaki campanile sebelah timur yakni Logetta, sebuah bangunan kecil anggun yang digunakan oleh para aristokrat sebagai lobi daerah menunggu sebelum rapat di Doge’s Palace.
Napoleonic Wing
Di seberang St Mark’s Basilica, yaitu di tepi sebelah barat adalah deretan toko yang dikenal sebagai Napoleonic Wing (Ala Napoleonica). Bangunan ini dibangun oleh Napoleon pada tahun 1810. Di belakang deretan tokonya terdapat tangga yang dulunya menuju istana tetapi sekarang menjadi pintu masuk ke Correr Museum yang bertempat di lantai atas Procuratie Nuove (di sisi selatan alun-alun).
Procuratie Vechie
Di tepi sebelah utara yakni Procuratie Vechie (Old Procuracies), yang merupakan gedung lama bekas daerah tinggal dan kantor para prokurator (bendahara) zaman Republik Venice. Lantai satu Procuratie Vechie ditempati oleh deretan toko dan restoran, salah satunya yakni cafe terkenal, Caffé Quadri, yang menjadi langganan orang-orang Austria ketika Venice dikuasai Austria pada periode 19. Sementara orang-orang Venesia, yang ketika itu tidak menyukai orang Austria, memilih untuk berlanggganan di cafe diseberangnya, Caffé Florian, yang terletak di sisi selatan Piazza.
Procuratie Nuove
Di tepi piazza sebelah selatan ditempati oleh Procuratie Nuove (New Procuracies) yang merupakan gedung gres perluasan dari Procuratie Vechie. Seperti Procuratie Vechie, lantai bawah Procuratie Nuove juga ditempati oleh deretan toko dan restoran. Salah satunya yakni Caffé Florian, yang menjadi langganan orang-orang Venesia ketika orang-orang Austria berada di Caffé Quadri. Sementara lantai atas Procuratie Nuove kini menjadi Museum Correr (Museo Correr). Didepan ujung timur Procuratie Nuove berdiri menara lonceng (campanile) St Mark’s Basilica dan Logetta.
Piazzetta di San Marco
Sisi selatan piazza tidak bertemu pribadi dengan sisi timurnya, melainkan meluas ke kiri membentuk alun-alun kecil yang disebut Piazetta di San Marco. Piazzetta ini diapit oleh Doge’s palace di sisi timur dan Libreria di sisi barat. Sisi selatannya terbuka menghadap ke danau pinggir laut, sedangkan sisi utara terbuka sebagian bergabung dengan Piazza San Marco dan sebagian lagi dibatasi dinding sebelah selatan St Mark’s Basilica. Sehingga jikalau dilihat dari atas, St Mark’s Basilica terlihat menjorok ke dalam gabungan piazza dan piazzetta yang ibarat bentuk “r” (bukan “R” lho ya).
Doge’s Palace
Di sisi timur Piazetta di San Marco adalah Doge’s Palace, atau Palazzo Ducale. Doge's Palace yakni bekas istana daerah tinggal penguasa tertinggi Republik Venice (doge of Venice) yang sekarang dijadikan museum. Doge’s Palace yang memiliki gaya arsitektur Venetian gothic juga merupakan salah satu landmark kota Venice yang paling terkenal.
Di sisi timur Piazetta di San Marco adalah Doge’s Palace, atau Palazzo Ducale. Doge's Palace yakni bekas istana daerah tinggal penguasa tertinggi Republik Venice (doge of Venice) yang sekarang dijadikan museum. Doge’s Palace yang memiliki gaya arsitektur Venetian gothic juga merupakan salah satu landmark kota Venice yang paling terkenal.
Libreria
Libreria yang terletak di sisi barat piazetta merupakan gedung perpustakaan yang dirancang oleh Jacopo Sansovino pada tahun 1537. Lantai 1 gedung ini ditempati oleh deretan toko dan cafe, dan juga pintu masuk ke Archeological Museum, Library of St Mark (Biblioteca Marciana), dan National Library yang terletak di lantai atas.
Pilar (Column)
Piazzetta di San Marco terkenal dengan dua pilar tingginya yang terletak di tepi selatan yang terbuka menghadap danau tepi laut. Kedua pilar granit ini merupakan bentuk penghormatan untuk 2 orang suci pelindung Venice, yaitu Saint Theodore dan Saint Mark. Patung di atas pilar sebelah barat yakni St Theodore yang memegang tombak dan seekor buaya, sementara di atas pilar sebelah selatan yakni patung singa bersayap. Patung buaya menggambarkan naga yang menurut cerita telah dibinasakan oleh St Theodore, sedangkan singa bersayap, Lion of Venice, yakni lambang dari St Mark.
Daya tarik lain yang terletak di bersahabat St Mark’s Square beberapa berada di sekitar St Mark’s Basilica. Diantaranya yakni Piazzetta Giovani XXIII di sebelah utara gereja, Palazzo Patrialcale di sebelah timur, dan Clock Tower berada di belakang palazzo. Di sebelah kanan Clock Tower, juga terdapat Church of San Baso yang meskipun tutup tapi terkadang dibuka untuk pameran.
Wuah berbagai ya yang mampu dilihat di St Mark’sSquare. Pantas saja alun-alun yang satu ini selalu dipadati oleh turis, ternyata memang sangat strategis. Selain yang disebutkan di atas juga masih banyak bangunan lain di dekatnya yang sayang banget kalau dilewatkan. “Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui” sepertinya pepatah yang cocok untuk menggambarkan St Mark’s Square ini. Ke alun-alun sekalian mengunjungi banyak daerah wisata disekitarnya. Waaa... Sama juga ibarat melempar dua burung dengan satu kerikil (bener nggak ya istilahnya? -.-a ). Tapi yang ini burungnya banyak :D
Tempat wisata lain di bersahabat St Mark’s Square:
Baca juga:
0 comments:
Post a Comment